BANYUWANGI – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur menurunkan 31 personel untuk melakukan pemeriksaan post mortem terhadap jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. RSUD Blambangan ditetapkan sebagai pusat penanganan identifikasi korban.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (6/7), menyatakan bahwa sarana dan prasarana di RSUD Blambangan telah disiapkan guna mendukung kelancaran kerja DVI, termasuk ruang pemeriksaan, tempat pendingin jenazah, hingga penyimpanan properti korban. “Penanganan korban dipusatkan di RSUD Blambangan agar proses identifikasi berjalan lebih efisien,” ujar Ipuk.

Koordinator post mortem dr. Tutik Purwanti, SpFM, menjelaskan bahwa tim akan melakukan pemeriksaan gigi, sidik jari, dan DNA. Semua temuan dari lokasi kejadian akan diperiksa dan disinkronkan dengan data ante mortem dari keluarga korban.

Personel DVI yang diterjunkan terdiri dari tenaga medis gabungan, termasuk dari RS Bhayangkara Bondowoso, Lumajang, PPDS RSUD Dr. Soetomo, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Banyuwangi. “Identifikasi bisa cepat jika jenazah utuh dan dilengkapi data pendukung. Namun yang terpenting adalah akurasi, bukan kecepatan,” tegas dr. Tutik.

Sebelumnya, RSUD Blambangan juga menjadi lokasi pemeriksaan kesehatan bagi 34 penyelam yang akan diterjunkan dalam misi pencarian dan evakuasi korban tenggelamnya kapal.