SLEMAN - Polresta Sleman menetapkan tiga tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap AML (22), pacar seorang driver ShopeeFood, di Godean pada Kamis (3/7) malam. Ketiga pelaku yang merupakan satu keluarga - TTW, RHW, dan RTW - saat ini telah ditahan dengan tuduhan Pasal 170 atau 351 KUHP tentang penganiayaan, yang mengancam hukuman maksimal lima tahun penjara.  

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan menjelaskan, insiden bermula ketika pesanan makanan pelanggan TTW terlambat delapan menit akibat sistem double order dan kemacetan. "TTW marah dan terjadi adu mulut dengan korban AML yang mendampingi pacarnya mengantar pesanan," jelas Agha.  

Dalam keterangannya, polisi membantah klaim bahwa TTW bekerja di pelayaran. "TTW sebenarnya staf admin di pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah. Penyebutan sebagai pelayar hanya untuk menunjukkan kedisiplinan waktu," tegas Agha.  

Insiden ini memicu aksi balasan pada Sabtu (5/7) dini hari, dimana sejumlah driver ShopeeFood melakukan blokade jalan, membakar ban, dan merusak mobil patroli Polsek Godean. Dua pelaku perusakan - BAP dan MTA - yang ternyata bukan driver resmi dan tidak memiliki SIM, telah ditetapkan sebagai tersangka.  

Forum Ojek Online Yogyakarta Bergerak (FOYB) mengapresiasi kecepatan penanganan kasus ini namun menolak opsi damai. Ketua FOYB Rie Ramawati juga menyoroti masalah sistem double order ShopeeFood yang memberatkan driver. "Ketika pesanan ditolak, driver dapat penalti yang bisa berujung pada pemutusan kerja sama," ujarnya.  

Polisi terus mendalami kasus ini sambil mengevaluasi dampak sistem aplikasi terhadap konflik di lapangan. Kapolresta Sleman Kombes Edy Setyanto menegaskan pentingnya penyelesaian hukum yang adil bagi semua pihak.