
CHINA - Tingkat pengangguran di China untuk kelompok usia 16-24 tahun mencapai 15,8 persen pada April 2025, mendorong munculnya tren pekerjaan alternatif di kalangan anak muda. Salah satunya adalah menjadi "cucu penuh waktu", di mana mereka merawat kakek-nenek dengan imbalan gaji dari uang pensiun.
Seorang perempuan 26 tahun memilih profesi ini setelah gagal dalam ujian pascasarjana dan tes pegawai negeri. Kakeknya menawarkan gaji 7.000 yuan (Rp15 juta) per bulan dari uang pensiun 10.000 yuan (Rp22 juta), dengan tugas mengatur jadwal harian, mengantar ke rumah sakit, dan menemani aktivitas sehari-hari.
Xiaolin (24), salah satu "cucu penuh waktu", mengungkapkan pengalamannya: "Waktu bersama kakek-nenek adalah hitungan mundur. Bonus kerja bisa didapat nanti, tapi momen bersama mereka tak tergantikan."
Tren ini menuai pro-kontra di media sosial. Sebagian memandangnya sebagai solusi praktis merawat lansia sekaligus mengatasi pengangguran, sementara lainnya mengkritik ketergantungan pada pendapatan pensiun kakek-nenek yang tidak semua keluarga memilikinya.
Fenomena ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi generasi muda China, di mana lapangan kerja formal semakin sulit diakses, memunculkan alternatif pekerjaan non-tradisional.