
SARMI – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen pemerintah mempercepat elektrifikasi nasional, terutama di wilayah terluar dan tertinggal seperti Kabupaten Sarmi, Papua. Dalam kunjungannya ke Kampung Berber, Distrik Bonggo Barat, Jumat (4/7/2025), Bahlil menyatakan bahwa sebanyak 300 rumah yang belum teraliri listrik akan tersambung tahun ini.
"Yang 300 rumah itu diselesaikan tahun ini juga. Jangan pakai dana PLN, tapi dana ESDM. Jadi Pak Bupati dan rakyat, Insya Allah clear tahun ini," tegas Bahlil saat berdialog dengan warga.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rangkaian peresmian pembangunan listrik desa (lisdes) oleh PT PLN (Persero) yang telah menyala di empat kampung di Kabupaten Sarmi:
1.Kampung Berber: Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 2,35 kms, Tegangan Rendah (JTR) 1,44 kms, dan gardu distribusi 50 kVA, melayani 19 rumah tangga (RT).
2.Kampung Samanente: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 40 kWp, melayani 60 RT.
3.Kampung Konderjan: PLTS 20 kWp, melayani 30 RT.
4.Kampung Nisro: PLTS 40 kWp, melayani 15 calon pelanggan.
Bahlil menegaskan bahwa program elektrifikasi desa merupakan bagian dari misi strategis Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Asta Cita, khususnya untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan pemerataan pembangunan.
“Pemerataan listrik bukan hanya soal infrastruktur, tetapi fondasi untuk membangun keadilan sosial, ekonomi desa, dan daya saing masyarakat pedesaan,” tegas Bahlil.
Program elektrifikasi nasional diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp50 triliun dalam lima tahun ke depan, mencakup pengembangan jaringan, peningkatan jam nyala hingga 24 jam, serta Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk warga tidak mampu.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, ditunjuk langsung untuk memastikan target elektrifikasi 300 rumah di Sarmi selesai tahun ini, sesuai instruksi langsung Menteri ESDM.