MADINAH – Fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi resmi berakhir pada Kamis (10/7/2025), ditandai dengan terbangnya kelompok terbang (kloter) 28 Debarkasi Kertajati (KJT28) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Sebanyak 2.909 jemaah haji pulang ke tanah air pada hari terakhir, dengan KJT28 berisi 413 jemaah mayoritas dari Majalengka dan Cimahi menjadi kloter penutup.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis M Hanafi menyampaikan bahwa proses pemulangan yang berlangsung sejak 11 Juni 2025 berjalan lancar dan sesuai rencana, baik untuk jemaah gelombang I yang pulang dari Jeddah, maupun gelombang II yang pulang dari Madinah. Dari total 203.249 jemaah, sebanyak 101.339 jemaah terbang dari Jeddah dan 101.274 jemaah dari Madinah.

Selain menyampaikan keberhasilan penyelenggaraan, Muchlis juga mengungkapkan bahwa sebanyak 446 jemaah wafat, terdiri dari 434 jemaah haji reguler dan 12 jemaah haji khusus. Ia meminta doa untuk para jemaah yang wafat dan menyampaikan bahwa jemaah yang masih menjalani perawatan di RS Arab Saudi sebanyak 46 orang, tersebar di Madinah, Makkah, Jeddah, dan Riyadh.

Muchlis yang juga menjabat Direktur Layanan Haji Luar Negeri bersyukur atas kelancaran semua layanan yang diberikan, termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, serta bimbingan ibadah. Ia berharap jemaah membawa pulang haji yang mabrur dan menjadi pribadi yang membawa kesejukan bagi masyarakat dan bangsa.

Sementara itu, Kepala Daker Madinah M. Lutfi Makki memastikan bahwa proses keberangkatan kloter terakhir berlangsung tertib. KJT28 berangkat dari hotel pukul 18.00 WAS, lalu lepas landas lebih cepat dari jadwal pada pukul 23.27 WAS. Pada saat yang sama, Kepala Daker Bandara Abdul Basir menjelaskan bahwa total 525 kloter berangkat ke Arab Saudi pada fase keberangkatan, dan 260 kloter dari Jeddah serta 265 kloter dari Madinah kembali ke Indonesia.

Pasca kepulangan jemaah, fokus selanjutnya adalah pemulangan para petugas haji dari Daker Madinah dan Daker Bandara yang dijadwalkan terbang pada 13 Juli 2025. Selain itu, terdapat 52 jemaah tanazul atau pulang tidak bersamaan dengan kloter karena alasan kesehatan maupun tugas.