JAKARTA - Program Sekolah Rakyat resmi memulai operasional perdana pada Senin (14/7) dengan 63 unit sekolah siap beroperasi. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo memastikan kesiapan infrastruktur mencapai 99% setelah melakukan inspeksi mendadak di lingkungan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sabtu (12/7).  

"Mulai dari fasilitas makan, proses belajar, asrama, hingga laboratorium sudah 99% siap. Untuk sementara, makanan disediakan katering sebelum kerja sama dengan Badan Gizi Nasional terlaksana," jelas Agus dalam pernyataan resmi.  

Sebanyak 1.469 guru telah menyelesaikan pelatihan intensif sejak 10 Juli melalui sistem daring, mencakup materi pendidikan inklusi ramah anak, HAM, hingga pemetaan bakat siswa. Para pengajar diharapkan berperan ganda sebagai pendidik sekaligus figur orangtua bagi siswa asrama.  

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan 37 unit sekolah lainnya akan beroperasi bertahap akhir Juli setelah penyelesaian sarana prasarana. "Untuk 63 unit pertama, semua sudah siap. Sedangkan 37 unit sisanya menunggu penyelesaian fisik gedung," terang Mensos usai meninjau simulasi di Sentra Handayani, Jakarta Timur.  

Program pendidikan gratis berbasis asrama ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin (Desil 1 dan 2 DTSEN). Sekolah Rakyat menyediakan jenjang pendidikan lengkap dari SD hingga SMA dengan pendekatan holistik untuk memutus siklus kemiskinan melalui akses pendidikan berkualitas.  

Pemerintah menargetkan 100 unit Sekolah Rakyat beroperasi penuh pada akhir Juli 2025, dengan kapasitas total menampung puluhan ribu siswa kurang mampu di seluruh Indonesia.