AGAM – Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Putri Zulkifli Hasan mengungkap temuan pelanggaran serius terhadap pengelolaan limbah industri sawit oleh PT Mutiara Agam di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Perusahaan diduga menimbun limbah spent bleaching earth (SBE) melebihi ambang batas tanpa pengolahan, yang berdampak langsung pada lingkungan sekitar.

“Limbah SBE dengan kadar di atas 3 persen hanya ditimbun di tanah. Ini pelanggaran serius terhadap ketentuan pengelolaan limbah,” kata Putri dalam kunjungan kerja spesifik Komisi XII ke Agam, Sabtu (12/07/2025).

Selain itu, ditemukan dugaan pembuangan limbah langsung ke sungai melalui pipa, yang telah menimbulkan kerusakan ekosistem. Masyarakat sekitar mengeluhkan matinya biota sungai akibat pencemaran yang memburuk saat musim hujan.

 “Saat hujan deras, limbah langsung mengalir ke sungai. Ini merugikan masyarakat yang bergantung pada air sungai,” ujar Putri.

Peninjauan lapangan ini dilakukan bersama perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat. Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Firdaus Alim Damopolii dan Kadis LH Sumbar Tasliatul Fuadi turut hadir.

Komisi XII juga menyoroti kepatuhan perusahaan terhadap Program Penilaian Peringkat Kinerja Lingkungan (PROPER) dan kelengkapan izin lingkungan. Akan dilakukan audit menyeluruh terhadap dokumen dan peringkat PROPER perusahaan.

 “Kalau memang terbukti melanggar, KLHK bisa lakukan penyegelan. Penegakan hukum harus segera dijalankan,” tegas Putri.

Komisi XII menyatakan temuan ini menjadi peringatan bagi seluruh pelaku industri agar tidak mengabaikan tanggung jawab terhadap lingkungan. DPR RI berkomitmen mengawal penegakan hukum serta mendorong praktik industri yang berkelanjutan dan beretika.