JAKARTA – Skandal viral yang melibatkan mantan CEO Astronomer Andy Byron di konser Coldplay ternyata membawa dampak tak terduga bagi perusahaan. Meski bermula dari momen memalukan, insiden tersebut justru mendorong popularitas Astronomer ke tingkat global.  

Kejadian terjadi saat sesi "kiss cam" dalam konser Coldplay menangkap Andy Byron sedang berpelukan dengan Kristin Cabot, Chief People Officer Astronomer. Video yang menunjukkan reaksi kaget keduanya langsung viral di media sosial, terutama setelah terungkap bahwa mereka bukan pasangan suami-istri dan masing-masing telah memiliki pasangan.  

Beberapa hari setelah viral, Andy Byron dan Kristin Cabot menjalani investigasi internal sebelum akhirnya Byron mengundurkan diri pada 19 Juli 2025. Posisinya digantikan Pete DeJoy, Chief Product Officer sekaligus investor awal perusahaan.  

DeJoy secara terbuka mengakui bahwa skandal tersebut memberikan efek luar biasa bagi Astronomer. Startup berbasis DataOps dan AI yang bernilai 1,3 miliar dolar ini tiba-tiba dikenal luas, bahkan di luar kalangan industri teknologi.  

"Eksposur media ini terasa surealis, tetapi telah meningkatkan kesadaran merek secara signifikan," ujar DeJoy melalui LinkedIn. Beberapa analis menyebut insiden ini sebagai "ledakan pemasaran tak terduga" bagi Astronomer.  

Skandal ini sempat menjadi bahan lelucon di internet dan bahkan disinggung oleh sejumlah musisi dunia. Chris Martin, vokalis Coldplay, berkomentar saat melihat adegan tersebut: "Entah mereka berselingkuh atau sangat malu."  

Kini, di bawah kepemimpinan DeJoy, Astronomer berfokus meninjau struktur internal dan memperkuat nilai-nilai perusahaan. "Kami ingin kembali ke misi utama kami, menjauh dari kebisingan luar," tegas DeJoy.  

Meski sempat menjadi pusat kontroversi, skandal ini justru membawa Astronomer ke panggung dunia, membuktikan bahwa terkadang publisitas negatif bisa berubah menjadi peluang tak terduga.