JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat telah menutup 32 pelintasan liar sepanjang Januari hingga Juli 2025 sebagai bagian dari upaya peningkatan keselamatan transportasi kereta api. Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan secara bertahap dengan rincian tiga titik pada Januari, dua titik di Februari, dua titik di Maret, 11 titik di April, delapan titik di Mei, empat titik di Juni, dan dua titik terakhir hingga 25 Juli 2025.  

Penutupan terbaru dilaksanakan Jumat (25/7/2025) di KM 36+1/2 lintas Bogor-Sukabumi, tepatnya di Kampung Pengadegan, Desa Sundawenang, Kabupaten Sukabumi. Ixfan menekankan bahwa pelintasan liar berpotensi tinggi menimbulkan kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan bermotor maupun pejalan kaki. Proses penutupan melibatkan tim internal KAI dari divisi jalan rel dan pengamanan, serta koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.  

Kebijakan ini merupakan implementasi UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 3 (kesehatan) dan poin 11 (kota berkelanjutan). KAI berkomitmen terus memantau dan menutup pelintasan liar tambahan guna menciptakan sistem transportasi yang lebih aman.  

PT KAI Daop 1 Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuat atau menggunakan pelintasan tidak resmi. "Kami terbuka untuk berdiskusi mencari solusi akses yang legal dan aman bagi warga," pungkas Ixfan. Penutupan ini sekaligus merespons temuan 25 lubang ilegal di pelintasan Jatinegara yang kerap dimanfaatkan warga.