JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menyiapkan insentif Super Tax Deduction bagi perusahaan yang merekrut tenaga kerja baru melalui program pemagangan dan pendidikan vokasi. Menteri Koordinator PM Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan mendorong kolaborasi antara industri dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja sekaligus menekan angka pengangguran.  

"Perusahaan yang menyelenggarakan pendidikan vokasi atau pemagangan akan terus diberikan insentif Super Tax Deduction," ujar Muhaimin usai Rapat Tingkat Menteri di Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025). Ia mengajak pelaku industri untuk tidak ragu bekerja sama dengan pemerintah dalam memanfaatkan insentif ini.  

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan bahwa kebutuhan industri akan tenaga kerja saat ini sangat beragam, mulai dari tenaga terampil tingkat tinggi hingga pekerja dengan pendidikan dasar yang membutuhkan pelatihan. Kebijakan ini diharapkan dapat mempercepat penyerapan tenaga kerja seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 4,87 persen year-on-year pada triwulan pertama 2025.  

Suahasil optimis bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan program vokasi yang masif, angka pengangguran dapat terus ditekan. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong link and match antara dunia pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri melalui berbagai insentif yang diberikan.