JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,18% ke level 7.601 pada perdagangan Selasa (29/7/2025), menginterupsi tren penguatan beberapa hari terakhir. Sebanyak 174 saham tercatat turun, mengalahkan 204 saham yang menguat, dengan nilai transaksi awal mencapai Rp659,86 miliar.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut pelaku pasar sedang menunggu rilis data ketenagakerjaan JOLTS AS yang diproyeksikan menurun, yang bisa memicu kekhawatiran namun juga membuka peluang penurunan suku bunga The Fed. Dari dalam negeri, stimulus ekonomi pemerintah senilai Rp13,6 triliun hingga Juni 2025 diharapkan bisa mendukung pasar.
Secara teknikal, Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG masih dalam tren bullish dengan target resisten berikutnya di 7.720, meski berpotensi koreksi minor setelah pembentukan candle shooting star kemarin. Level support utama berada di 7.515.
Di kawasan Asia, pasar dibuka bervariasi dengan Nikkei turun 0,69% dan Hang Seng naik 0,68%. Sementara rupiah melemah 0,12% ke Rp16.383/USD, merespons kesepakatan tarif AS-Uni Eropa dan menanti keputusan suku bunga The Fed yang diperkirakan tetap di kisaran 4,25-4,5%.
"Rupiah diperkirakan fluktuatif di range Rp16.350-16.410 hari ini," ujar pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi, menekankan sensitivitas pasar terhadap perkembangan kebijakan moneter global dan dinamika perdagangan internasional.
