
SURABAYA - Surabaya kembali menjadi tuan rumah pameran seni rupa kontemporer ARTSUBS 2025 yang berlangsung mulai 2 Agustus hingga 7 September di kompleks Balai Pemuda. Lebih dari 130 seniman dan kolektor dari berbagai daerah di Indonesia ikut ambil bagian, menampilkan karya lintas medium dengan tema “Material Ways”.
Pameran ini dikurasi oleh Nirwan Dewanto dan Asmudjo J. Irianto yang juga bertindak sebagai direktur artistik, serta dipimpin oleh Direktur Utama Rambat. ARTSUBS mengeksplorasi berbagai material seni seperti plastik, kaca, limbah, hingga teknologi digital seperti augmented reality (AR) dan video art yang menjadi bagian dari bahasa visual kontemporer.
Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, menyampaikan optimismenya terhadap lonjakan pengunjung tahun ini. “Tahun lalu tercatat 37 ribu pengunjung, saya yakin tahun ini bisa tembus 100 ribu,” ujarnya dalam pembukaan pameran. Ia juga menegaskan bahwa Surabaya kini siap menjadi mercusuar kesenian nasional.
Pemerintah Kota Surabaya pun mendukung penuh ARTSUBS. Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah, menyebut pameran kali ini istimewa karena lokasinya berada di Balai Pemuda dan melibatkan sekitar 120 seniman. Wali Kota Eri Cahyadi sebelumnya juga menyatakan kebanggaannya atas kontribusi ARTSUBS dalam penguatan ekosistem seni dan pariwisata kota.
Direktur Utama ARTSUBS, Rambat, menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas keleluasaan yang diberikan. Ia berharap ARTSUBS bisa menjadi barometer seni rupa kontemporer di Indonesia. Kurator Nirwan Dewanto bahkan menyebut Surabaya siap disejajarkan dengan Jakarta dan Yogyakarta sebagai pusat pertumbuhan seni rupa.
ARTSUBS 2025 tak hanya menjadi ruang pamer karya, tetapi juga medium dialog antara seni konvensional dan teknologi mutakhir. Kurator Asmudjo memastikan ARTSUBS akan digelar kembali tahun depan. “Kami akan terus lanjut. Sampai jumpa di ARTSUBS 2026,” pungkasnya.