PALEMBANG – Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mengungkap fakta baru terkait insiden pemaksaan pembukaan masker terhadap dokter Syahpri Putra Wangsa di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Pelaku yang belakangan teridentifikasi sebagai Ismet Syahputra sempat mengaku sebagai keluarga Bupati Muba, Toha Tohet, namun klaim tersebut tidak terbukti.  

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menjelaskan, setelah dikonfirmasi langsung ke Bupati Muba, terungkap bahwa Ismet bukan bagian dari keluarga atau tim bupati. "Dia sempat mengaku-ngaku sebagai keluarga bupati, tetapi setelah diverifikasi ternyata tidak benar," kata Trisnawarman di Griya Agung Palembang, Minggu (17/8/2025).  

Insiden ini terjadi pada Selasa (12/8/2025) saat dokter Syahpri yang merupakan spesialis ginjal RSUD Sekayu sedang memeriksa pasien lansia di ruang VIP. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat keluarga pasien memaksa dokter membuka masker sambil mengeluarkan kata-kata kasar. Pasien yang merupakan ibu dari pelaku diketahui menderita kondisi gula darah sangat rendah dan indikasi TBC berdasarkan hasil rontgen.  

Bupati Muba telah memastikan dukungan penuh terhadap proses hukum yang dijalankan dokter Syahpri, meskipun keluarga pelaku sudah meminta maaf. "Pak Bupati menegaskan kasus ini harus diselesaikan tuntas melalui jalur hukum," ujar Trisnawarman. Laporan polisi telah dibuat di Polres Muba untuk menindak tegas pelaku sekaligus memberikan efek jera.  

Dokter Syahpri dalam pernyataannya menegaskan tindakan hukum ini sebagai bentuk perlindungan bagi tenaga kesehatan di Indonesia. "Kita harus tegas agar tidak ada lagi tenaga medis yang mengalami hal serupa," katanya.  

Kementerian Kesehatan juga telah mengirim tim untuk memberikan pendampingan kepada dokter Syahpri dan memastikan perlindungan bagi tenaga kesehatan di RSUD Sekayu. Kasus ini menjadi perhatian nasional sebagai contoh kekerasan terhadap tenaga medis yang masih terjadi di fasilitas kesehatan.