
SUMENEP - Sebanyak 61 anak penderita campak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih menjalani perawatan medis intensif di berbagai rumah sakit dan puskesmas setempat.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, pasien terbanyak dirawat di rumah sakit rujukan dengan rincian 13 pasien di RSUD dr Moh Anwar, 13 pasien di RSI Kalianget, 7 pasien di RS Sumekar, dan 2 pasien di RS Esto Ebhu.
Sementara itu, puskesmas di berbagai kecamatan juga menangani puluhan pasien campak, dengan Puskesmas Batang-Batang merawat 5 pasien, Puskesmas Gapura dan Guluk-Guluk masing-masing 4 pasien, serta puskesmas lainnya menangani 1-3 pasien.
Hingga 24 Agustus 2025, total kasus suspek campak di Kabupaten Sumenep telah mencapai 2.105 orang, dengan 17 pasien dilaporkan meninggal dunia. Kondisi ini membuat Sumenep berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.
Untuk menekan penyebaran penyakit, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah melaksanakan imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) sejak 25 Agustus 2025 yang menyasar sekitar 73.969 anak usia PAUD hingga kelas 1 SD dengan target capaian 95 persen.
Setiap harinya, Dinas Kesehatan menargetkan sekitar 3.346 anak divaksin atau setara 4,8 persen dari total sasaran. Proses imunisasi massal ini berjalan lancar dan terus digelar di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep.