BANDUNG – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait optimistis Jawa Barat mampu menyerap Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan hingga Rp40 triliun dalam empat bulan ke depan. Angka tersebut merupakan bagian dari total alokasi nasional Rp130 triliun, dengan kebutuhan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Jabar sekitar 25–30 persen.

Hal ini disampaikan Maruarar saat berkunjung ke Kantor Pusat Bank bjb di Kota Bandung, Kamis (28/8/2025). Ia meminta Sekda Provinsi Jawa Barat mempersiapkan generasi muda pegawai bank bjb agar menjadi tenaga pemasaran KUR Perumahan dan Rumah Subsidi yang handal. Para pegawai yang dipilih diharapkan memahami substansi, kriteria, syarat, hingga cara memberikan informasi yang baik kepada masyarakat.

Dalam kunjungan tersebut, Maruarar juga memberikan materi strategi pemasaran program kredit rumah untuk rakyat, sekaligus motivasi agar Bank bjb bisa menjadi “Bank Menyala” yang unggul dalam penyaluran FLPP.

Pertemuan itu turut dihadiri Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Direktur Keuangan Bank bjb Hana Dartiwan, Direktur Konsumer dan Ritel Bank bjb terpilih Nunung Suhartini, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, dan Ketua Umum REI Joko Suranto.

Maruarar berharap Bank bjb mampu bersaing dengan bank nasional lainnya. “Saya mendoakan Bank bjb menjadi bank nomor satu di Indonesia, supaya rakyat sejahtera, pemerintah daerah puas, dan kesejahteraan karyawan semakin menyala,” ujarnya.