
Apabila dirinci, penyaluran
KPRS BRI terdiri dari KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
(FLPP) sebesar Rp14,21 triliun, KPR Tapera sebesar Rp329,92 miliar, KPR Subsidi
Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp103,75 miliar, dan Program Bantuan Pembiayaan
Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebesar Rp9,24 miliar.
Corporate
Secretary BRI Dhanny mengungkapkan bahwa pencapaian
tersebut menegaskan komitmen BRI sebagai bank penyalur program perumahan
subsidi pemerintah. “Kami berkomitmen menghadirkan akses hunian yang layak,
terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Penyaluran
KPRS ini sejalan dengan visi BRI untuk terus berkontribusi pada pemerataan
kesejahteraan sekaligus mendukung agenda pembangunan nasional,” ujarnya.
Sebagai wujud nyata dukungan terhadap Program
3 Juta Rumah, BRI pada Agustus 2025 juga menambah kuota
penyaluran KPR FLPP dari semula 17.700 unit menjadi 25.000 unit. “Kami optimistis program perumahan subsidi dapat terus
diperluas jangkauannya, sehingga semakin banyak keluarga Indonesia yang bisa
memiliki rumah layak huni,” tambah Dhanny.
Penyaluran KPRS ini juga sejalan dengan fokus BRI dalam mendukung
Asta Cita Pemerintah yakni
melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan
ekonomi. Melalui pembiayaan perumahan, BRI tidak hanya memberikan akses
tempat tinggal, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.