
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh bupati dan wali kota di provinsi tersebut untuk segera melakukan penyerapan tomat secara masif guna mengendalikan deflasi yang terjadi akibat over supply.
Permintaan ini disampaikan menyusul data Badan Pusat Statistik yang mencatat deflasi 0,10 persen pada Agustus 2025 di 14 kabupaten/kota di Jatim, dengan tomat sebagai penyumbang utama akibat harganya anjlok hingga Rp 2.000 per kilogram di tingkat petani.
Khofifah mencontohkan langkah nyata dengan membeli 1,3 ton tomat dari petani di Desa Kare, Kabupaten Madiun, dengan harga Rp 4.000 per kilogram, jauh di atas harga pasar saat ini. Ia mengusulkan agar tomat yang diserap pemerintah daerah kemudian dapat diolah menjadi jus untuk dibagikan kepada siswa PAUD, TK, dan SD, yang tidak hanya membantu menstabilkan harga tetapi juga memberikan asupan sehat bagi anak-anak.
Ini bukan pertama kalinya Khofifah turun langsung menangani over supply komoditas pertanian, setelah sebelumnya melakukan intervensi serupa pada kasus bawang merah di Nganjuk dan penurunan harga beras di Bojonegoro serta Lamongan.