
JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menghadiri seminar usulan pengangkatan aktivis buruh Marsinah sebagai Pahlawan Nasional yang digelar di Nganjuk, Jawa Timur. Seminar bertajuk "Marsinah: Perjuangan, Kemanusiaan, dan Pengakuan Negara" ini merupakan bagian dari uji publik yang menjadi syarat dalam proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional.
Gus Ipul menyatakan bahwa "Hari ini kita bersama tokoh-tokoh Kabupaten Ngajuk ya, dengan Bapak Wabub, dengan berbagai kalangan, kita seminar untuk memahami lebih jauh perjuangan Marsinah," sambil menambahkan bahwa "Nah, ini ada usulan banyak sekali dari masyarakat agar Marsinah bisa diusulkan menjadi Pahlawan Nasional."
Dalam paparannya sebagai keynote speaker, Gus Ipul menekankan bahwa sosok Marsinah bukanlah pejabat atau tokoh besar, namun pengaruh keberaniannya sangat berarti. "Ia hanya seorang buruh, gadis muda dari Desa Nglundo, Nganjuk, tapi keberaniannya mengguncang nurani kita hingga hari ini," ucapnya. Marsinah yang lahir di Nganjuk pada 10 April 1969 dikenal sebagai buruh di PT Catur Putra Surya di Porong, Sidoarjo, yang vokal memperjuangkan kesejahteraan buruh dan aktif di serikat pekerja.
Gus Ipul menegaskan bahwa "Marsinah tidak berjuang untuk dirinya sendiri. Ia berjuang untuk hak orang banyak. Untuk rezeki yang layak, untuk martabat buruh, dan untuk rasa keadilan yang sederhana." Ia juga menyoroti dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap pengusulan ini, dengan menyatakan bahwa "Ketika Presiden Prabowo berbicara tentang Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, kita sesungguhnya diajak merenungkan tentang sesuatu yang lebih besar, dari sekadar penghargaan." Seminar ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman masyarakat tentang arti perjuangan dan kemanusiaan yang diperjuangkan Marsinah, dimana Gus Ipul menegaskan bahwa "Mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional bukanlah sekadar mengenang, tetapi menegakkan martabat bangsa."