JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan persiapan layanan pengaduan langsung untuk perpajakan serta bea dan cukai yang akan terhubung ke nomor pribadinya.

Langkah ini diambil sebagai respons atas keluhan pengusaha yang merasa terbebani banyak tagihan di pelabuhan sehingga berdampak pada peningkatan biaya operasional. "Saya akan buka kanal langsung ke menteri, jadi mereka bisa ngadu ke situ," kata Purbaya saat meninjau kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ia menjelaskan bahwa akan disediakan dua nomor WhatsApp resmi yang terpisah, satu khusus untuk pengaduan pajak dan satu lagi untuk kepabeanan dan cukai. "Mungkin besok akan saya luncurkan itu," ujar Menkeu Purbaya.

Kanal pengaduan ini bertujuan memungkinkan pengusaha menyampaikan persoalan di lapangan secara langsung tanpa melalui birokrasi yang panjang, sehingga pemerintah dapat segera mengevaluasi kebijakan yang dinilai tidak implementatif. Dalam kegiatan Jam Pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Purbaya menekankan pentingnya evaluasi kebijakan yang belum berjalan efektif serta penguatan sinergi dengan kementerian/lembaga dan aparat penegak hukum. "Pengawasan sangat penting untuk menjaga integritas Bea Cukai," tegas Purbaya.

Selain peningkatan sistem pengawasan, Menkeu juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap sarana dan prasarana DJBC, termasuk tata kelola sumber daya manusia di wilayah perbatasan dan terpencil. Pada sesi dialog, sejumlah pegawai menyampaikan berbagai tantangan di lapangan mulai dari pengawasan hingga keterbatasan peralatan, yang kemudian diminta untuk segera diinventarisasi dan dibahas lebih lanjut. "Tujuan akhirnya adalah memperkuat efektivitas pelaksanaan tugas, menjaga kelancaran arus barang, melindungi masyarakat, dan mendukung penerimaan negara," ujar Menkeu Purbaya menutup arahannya.