JAKARTA - Harga perak dunia berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, menyusul tren kenaikan harga emas yang juga mengalami penguatan signifikan. Harga perak berjangka yang diperdagangkan di New York melonjak 7 persen pada Senin waktu setempat dan mencapai level sekitar 52,63 dollar AS per troy ons, mengalahkan rekor tertinggi sebelumnya yang tercatat pada tahun 1980.

Harga perak spot juga mencatatkan rekor serupa dengan menembus level di atas 52 dollar AS per troy ons, melanjutkan kenaikan setelah sebelumnya berhasil menembus level 50 dollar AS pada 9 Oktober 2025 untuk pertama kalinya sejak 1980. Sepanjang tahun ini, harga perak telah mengalami lonjakan sekitar 75 persen, didorong oleh para investor yang mencari aset safe haven, ditambah dengan permintaan industri yang kuat dan defisit pasokan yang berkepanjangan.

Para trader telah beralih ke aset keras seperti emas dan perak sebagai investasi yang aman dan alat untuk melindungi diri dari ketidakstabilan geopolitik serta ketidakpastian ekonomi global. CEO Silver Institute Michael DiRienzo menjelaskan bahwa "Ada banyak kekhawatiran tentang ekonomi global, dan ketika itu terjadi, orang-orang beralih ke aset keras seperti perak," sambil menambahkan bahwa "Perak cenderung mengikuti kenaikan emas."

Ewa Manthey, ahli strategi komoditas di ING, menegaskan bahwa "Peran gandanya sebagai logam industri dan aset safe haven telah memperkuat reli, menjadikan tahun 2025 sebagai tahun bersejarah bagi perak." Kekhawatiran mengenai pasokan juga turut mendukung kenaikan harga, dimana menurut Peter Grant dari Zaner Metals, pasar perak memasuki tahun kelima defisit pasokan struktural karena produksi pertambangan yang stagnan tidak mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat.