
TUBAN - Pemerintah Desa Tasikharjo berencana menuntut pertanggungjawaban PT Trans Pacific Petrochemical Indotama Tuban atas pengabaian keselamatan warga saat terjadi kebakaran di kilang minyak pada Kamis.
Kepala Desa Tasikharjo Damuri mengungkapkan bahwa ratusan warganya panik berlarian menyelamatkan diri dan mengungsi secara mandiri saat melihat kebakaran terjadi di kilang PT TPPI sekitar pukul 11.30 WIB, sementara pihak perusahaan terkesan diam tanpa memberikan upaya evakuasi atau informasi yang jelas mengenai keselamatan warga sekitar.
Damuri menyatakan bahwa "Warga takut dan trauma asap dari kebakaran tersebut beracun, jadi warga berlarian mengungsi secara mandiri," dan mengaku sempat berusaha menghubungi pihak perusahaan untuk meminta informasi kejadian namun tidak mendapatkan jawaban.
Pihak desa akan tetap menuntut tanggung jawab perusahaan atas dampak yang terjadi karena kejadian ini menyangkut keselamatan masyarakat. "Saya tahu BUMN ini harus kita lindungi. Tapi, BUMN juga harus melindungi warga," ujarnya.
Menurut Damuri, sebelum kebakaran terjadi pihak desa sempat berkeinginan menggelar dialog dengan perusahaan terkait relokasi warga, namun keinginan tersebut tidak pernah mendapatkan tanggapan dari PT TPPI Tuban. Rencananya pemerintah desa akan mengirim surat resmi ke Bupati dan DPRD Tuban serta Kementerian terkait untuk memperjuangkan keselamatan warga. "Ini bukan sekadar protes, tapi demi keselamatan warga, karena sejak dulu kami minta dialog dan relokasi, tapi enggak pernah ada tanggapan," ungkapnya.
Sementara Manager CSR & Comrel PT TPPI Tinoto Hadi Sucipto menjelaskan bahwa pihak perusahaan belum sempat memberikan deklarasi evakuasi setelah melihat situasi dan kondisi saat kejadian. Meskipun perusahaan sudah mengirimkan bus untuk membantu, warga yang panik sudah lebih dulu melakukan evakuasi mandiri. "Dari perusahaan melihat situasi dan kondisi belum sampai untuk di declare evakuasi. Tapi, warga yang panik sudah lebih dulu melakukan evakuasi," kata Tinoto Hadi Sucipto.