BANTEN - Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga di Lebak, Banten, Dini Pitria, menerima hadiah umrah gratis dari Pondok Pesantren Daarul Shafa di Depok, Jawa Barat, pasca kasus penamparan siswa yang kedapatan merokok.
Dini membenarkan informasi yang beredar di media sosial tersebut dan mengungkapkan bahwa ia telah mendapat kabar langsung dari pimpinan ponpes, Ahmad Rifky atau Ustaz Lancip. "Iya, sudah dikirim (informasi umrah gratis). Rencananya beliau, Pak Ustadz Lancip, mau berkunjung ke rumah saya hari Ahad (Minggu)," kata Dini melalui pesan WhatsApp.
Menurut Dini, tawaran umrah tersebut merupakan bentuk dukungan dan simpati yang ia terima setelah peristiwa viral di SMAN 1 Cimarga. Ia mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang datang dari berbagai pihak dengan mengatakan "Alhamdulillah. Saat saya difitnah itu, tak banyak yang bisa saya lakukan. Saya tidak bermedsos juga, tapi saya yakin, orang yang dizalimi doanya akan dikabulkan Allah."
Dini menuturkan bahwa selama menghadapi masa sulit tersebut, dirinya hanya bisa berdoa dan berserah diri, dimana berbagai dukungan yang datang dianggapnya sebagai jawaban atas doanya. "Saat itu, saya hanya meminta keajaiban untuk menepis segala fitnah. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang dari segala penjuru," kata Dini.
Sebelumnya, nama Dini Pitria menjadi sorotan publik setelah diduga menampar seorang siswa SMAN 1 Cimarga yang kedapatan merokok. Kasus ini sempat dilaporkan orang tua siswa ke kepolisian namun akhirnya diselesaikan secara damai dengan pencabutan laporan.
Pemerintah Provinsi Banten sempat menonaktifkan Dini dari jabatannya sebelum mengaktifkannya kembali. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak memastikan akan memberikan pendampingan psikologis kepada Dini dan seluruh siswa SMAN 1 Cimarga. Sekretaris Daerah Lebak Budi Santoso menjelaskan bahwa "Atas peristiwa ini, nanti ibu kepala sekolah dan siswa terkait akan dibawa ke RSUD Adjidarmo untuk konsultasi dan pendampingan mental bersama psikolog." Pemkab Lebak juga menyiapkan tim psikolog untuk mendatangi sekolah dan memberikan pendampingan kepada 630 siswa lainnya, sekaligus berharap semua pihak termasuk media massa dapat membantu menciptakan situasi yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat kembali normal.
