Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Pemerintahan

Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025

Ima KarimahKamis, 06 November 2025 12:07 WIB
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

ratecard

JAKARTA – Perekonomian Indonesia kembali mencatat kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III 2025 tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), menandakan stabilitas fundamental ekonomi yang tetap kuat dan konsisten dengan target pertumbuhan tahunan 5,2 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang solid, peningkatan investasi, serta sinergi kebijakan fiskal dan moneter. “Pemerintah berkomitmen menjaga momentum ini melalui dukungan bagi sektor produktif, hilirisasi industri, percepatan belanja negara, dan penguatan perlindungan sosial,” ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (5/11).

Optimisme juga datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025–2026 dan menyebut Indonesia sebagai salah satu bright spot di tengah perlambatan global. Pertumbuhan ekonomi nasional bahkan lebih tinggi dibandingkan beberapa negara anggota ASEAN dan G20 seperti Arab Saudi (5,0 persen yoy), Tiongkok (4,8 persen yoy), Singapura (2,9 persen yoy), dan Korea Selatan (1,7 persen yoy).

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi tercatat pada sektor jasa pendidikan yang meningkat seiring dimulainya tahun ajaran baru serta belanja pendidikan masyarakat. Sektor jasa perusahaan juga tumbuh pesat karena meningkatnya aktivitas penyewaan dan tenaga kerja. Adapun kontribusi terbesar terhadap PDB berasal dari industri pengolahan (19,15 persen), perdagangan (14,25 persen), dan pertanian (13,19 persen).

Secara kewilayahan, pertumbuhan ekonomi nasional semakin merata. Pulau Jawa mencatat pertumbuhan 5,17 persen dengan kontribusi 56,68 persen terhadap PDB nasional, disusul Sulawesi (5,84 persen), Sumatera (4,90 persen), Kalimantan (4,70 persen), serta Maluku dan Papua (2,64 persen) yang didorong peningkatan aktivitas pengolahan sumber daya alam.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen (yoy) dan tetap menjadi pendorong utama, ditopang stimulus pemerintah dan mobilitas masyarakat yang meningkat. Investasi juga menguat, dengan realisasi PMA dan PMDN mencapai Rp1.434,3 triliun (tumbuh 13,7 persen yoy). Sementara itu, inflasi Oktober 2025 sebesar 2,86 persen (yoy) masih dalam sasaran, cadangan devisa mencapai USD148,7 miliar, dan rasio utang luar negeri tetap terkendali.

Pemerintah akan melanjutkan kebijakan kontrasiklikal di triwulan IV melalui percepatan belanja negara, penguatan program perlindungan sosial bagi 35 juta keluarga penerima manfaat, serta stimulus konsumsi dan transportasi jelang Natal dan Tahun Baru. Airlangga menegaskan, Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun 2025 akan tetap berada di jalur positif dan inklusif dengan kebijakan yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Pilihan Untukmu