MANOKWARI - Aresty Gunar Tinarga (38), istri seorang pegawai pajak yang tinggal di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan setelah menjadi korban mutilasi oleh tukang bangunan. Supriyono, paman Aresty, mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaan mendalam keluarga atas peristiwa tragis ini. Awalnya keluarga menduga Aresty meninggal karena penyakit malaria, namun kenyataannya justru lebih mengerikan. "Saya menyangkanya karena kena malaria. Saya kan lama tugas dinas (TNI) Angkatan Laut di sana lama, di Manokwari, di Jayapura dan lainnya," kata Supriyono saat ditemui di rumah duka di Kompleks Perumahan BTN Asabri Blitar pada Kamis (13/11/2025). "Kami tidak menyangka dia menjadi korban perbuatan kejam seperti itu," tambahnya.

Kabar bahwa pelaku mutilasi adalah Yahya Himawan alias Gembul, tukang bangunan asal Ponorogo yang sebelumnya pernah bekerja di rumah korban, semakin memukul keluarga. "Sebenarnya tidak tega menceritakan. Kok jahat. Dibuang ke septic tank. Padahal sama-sama dari Jawa Timur, Ponorogo," ujar Supriyono dengan suara bergetar. "Sudah ditolong, kerja betulkan dapur keponakan saya," tambahnya menekankan kekecewaannya. Aresty diketahui pindah ke Manokwari pada Agustus 2025 untuk mengikuti suaminya dan cukup sering berkomunikasi dengan keluarga di Blitar mengenai situasi lingkungan tempat tinggalnya di kompleks Perumahan Reremi Puncak, Distrik Manokwari Barat.

Menurut Lestariyono, tokoh masyarakat setempat, jenazah Aresty tiba di rumah duka di Blitar pada Rabu (12/11/2025) sore sekitar pukul 16.25 WIB dan langsung dishalatkan sebelum dimakamkan di TPU Kelurahan Gedog, Kota Blitar. Kasus mutilasi ini terungkap setelah suami Aresty melaporkan hilangnya istrinya ke Polresta Manokwari pada Senin (10/11/2025). Investigasi mengungkapkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan dengan motif perampokan yang dipicu kekalahan dalam permainan judi online. Yahya Himawan kini dijerat dengan Pasal 340 jo Pasal 338 jo Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.