TANGERANG - Seorang siswa kelas I SMPN 19 Tangerang Selatan berinisial MH (13) meninggal dunia pada Minggu (16/11/2025) pagi di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan, setelah menjadi korban dugaan perundungan. Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Agil Sahril, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memeriksa enam saksi termasuk sejumlah guru di sekolah korban untuk mengusut kasus ini. “Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam orang termasuk guru pengajar,” ujar Agil dalam keterangan resminya pada Minggu.
Sejak kasus perundungan ini mencuat, penyidik Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan langsung melakukan penyelidikan intensif. “Penyidik sudah beberapa kali menemui siswa yang bersangkutan, didampingi keluarga, KPAI, Dinas Pendidikan, serta UPTD PPA Kota Tangsel,” kata Agil. Petugas juga telah membuat laporan informasi sebagai dasar dimulainya proses penyelidikan secara resmi. Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, membenarkan kabar duka tersebut dan mengungkapkan bahwa MH juga menderita tumor. “Memang si anak ini sudah menderita tumor, baru ketahuan saja setelah diperiksa. Terpicu kemarin dengan kejadian itu,” ujar Benyamin saat dikonfirmasi.
Benyamin menegaskan bahwa dugaan perundungan ini telah didampingi hingga ke tingkat kepolisian. “Kalau memang keluarga mengadukan, kita serahkan kepada Pak Kapolres. Penanganan hukumnya kewenangan kepolisian,” tutur dia. Pemkot Tangsel telah membentuk Satgas Anti-bullying di seluruh sekolah sebagai langkah pencegahan dan akan memperkuat keberadaan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan. Kronologi peristiwa menunjukkan bahwa MH diduga menjadi korban perundungan pada 20 Oktober 2025 ketika kepalanya dihantam kursi besi oleh teman sekelasnya. Ia mengalami luka serius dan sempat dirawat di rumah sakit swasta di Tangerang Selatan sebelum dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November. Kondisinya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia setelah dirawat intensif dengan intubasi sejak 11 November. Polisi memastikan penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini.
