Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Pemerintahan

Guru MDT Harapkan Ijazah Diakui sebagai Poin Tambahan, Pemprov Jateng Siap Dorong Aturannya

Ima KarimahSelasa, 18 November 2025 21:18 WIB
Guru MDT Harapkan Ijazah Diakui sebagai Poin Tambahan, Pemprov Jateng Siap Dorong Aturannya

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin

ratecard

TEMANGGUNG – Sejumlah guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) mengusulkan agar ijazah lulusan MDT dapat diakui sebagai poin tambahan dalam proses penilaian pendidikan umum, terutama saat peserta didik melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Usulan tersebut disampaikan karena banyak siswa yang memiliki keunggulan dalam hafalan Al-Qur’an namun nilainya kurang menonjol di pendidikan formal.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan bahwa saat ini sudah ada tiga daerah yang menerapkan kebijakan tersebut, yakni Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes. Di daerah itu, ijazah MDT dapat menambah poin pada nilai kelulusan untuk digunakan saat mendaftar ke tingkat pendidikan berikutnya.

Meski demikian, Gus Yasin menjelaskan bahwa penambahan poin baru bisa dilakukan pada tingkat kabupaten/kota karena mereka memiliki kewenangan terhadap pendidikan dasar dan SMP. Sementara pemerintah provinsi hanya mengatur pendidikan SMA/SMK sehingga regulasi teknis tetap harus dimulai dari pemerintah daerah masing-masing.

Pemprov Jateng, kata dia, akan mendorong seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk mengadopsi kebijakan tersebut agar semakin banyak lulusan MDT yang mendapatkan pengakuan kompetensi. Ia juga berharap aturan ini berlaku tidak hanya untuk MDT berbasis Islam, tetapi juga bagi lembaga pendidikan keagamaan nonformal dari pemeluk agama lain.

Dorongan tersebut sejalan dengan 11 program prioritas kepemimpinan Ahmad Luthfi–Taj Yasin yang menitikberatkan pada pemerataan kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan guru agama, serta pemberian beasiswa bagi siswa miskin, santri, dan para penghafal kitab suci yang berprestasi.

Pada 2026, Pemprov Jateng juga berencana menaikkan anggaran insentif guru agama menjadi sekitar Rp300 miliar, meningkat dari alokasi Rp250 miliar pada 2025. Insentif diberikan kepada seluruh pengajar agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Pada tahun 2025, total penerima insentif mencapai lebih dari 230 ribu orang, terdiri dari 225.187 guru agama Islam, 4.430 Kristen, 475 Katolik, 180 Hindu, 545 Buddha, dan 13 guru agama Khonghucu.

Pilihan Untukmu