Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 03 Desember 2025

Pemerintahan

Dewanti Rumpoko Ingatkan Pembenahan Akses agar Bandara Jember dan Dhoho Kediri Berdampak Ekonomi

Ima KarimahKamis, 27 November 2025 21:03 WIB
Dewanti Rumpoko Ingatkan Pembenahan Akses agar Bandara Jember dan Dhoho Kediri Berdampak Ekonomi

Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko

ratecard

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Dewanti Rumpoko, menyambut positif pembukaan kembali Bandara Notohadinegoro Jember dan beroperasinya Bandara Internasional Dhoho Kediri. Namun ia menegaskan bahwa tanpa perbaikan akses jalan dan transportasi pendukung, dua bandara itu tidak akan mampu memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi maupun pariwisata daerah.

Dewanti mengingatkan pengalaman sebelumnya ketika Bandara Jember dan Bandara Dhoho sempat berhenti beroperasi akibat rendahnya jumlah penumpang yang tidak sebanding dengan biaya operasional. “Saya berdoa mudah-mudahan dua bandara ini bisa operasional terus. Semoga ada dampak positif terhadap potensi wisata lokal,” ujarnya di Gedung DPRD Jatim, Kamis (27/11/2025).

Menurutnya, kedua bandara memiliki peluang besar menjadi motor penggerak ekonomi kawasan, baik di Jember maupun Kediri. Jika dikelola dengan benar, kata Dewanti, industri lokal, UMKM, hingga destinasi wisata diprediksi ikut bergerak. Namun ia mengingatkan peluang tersebut tidak akan maksimal tanpa kesiapan transportasi publik dan konektivitas darat yang memadai. “Wisatawan jangan sampai kesulitan. Harus ada transportasi yang siap, nyaman, dan terjangkau,” tegasnya.

Dari sisi teknis, Dewanti menilai fasilitas dua bandara itu sudah sangat memadai. Bandara Notohadinegoro kini memiliki runway 1.645 x 30 meter, apron 68 x 96 meter, dan terminal 920 m². Kemenhub bahkan menyiapkan rencana perluasan runway menjadi 2.250 x 45 meter—bahkan berpotensi 2.500 meter—untuk melayani pesawat berbadan besar. Sementara Bandara Dhoho Kediri dibangun sebagai megaproyek modern dengan runway 3.300 x 45 meter, terminal 18.000 m² berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, serta apron yang mampu menampung 12 pesawat narrow body dan 3 wide body.

Meski demikian, Dewanti menegaskan bahwa kualitas bandara tidak akan cukup tanpa dukungan akses yang memadai. Ia meminta pemerintah daerah dan Pemprov Jatim menyiapkan trayek DAMRI, shuttle reguler dari pusat kota, serta jalur penghubung antardestinasi wisata agar pergerakan wisatawan lebih mudah. “Bandara itu pintu. Tapi tanpa jalan nyaman, shuttle, feeder, dan transportasi publik, wisatawan akan berhenti di pintunya saja,” ujarnya.

Dewanti juga menyoroti indikasi awal tingginya minat pengguna Bandara Dhoho. Berdasarkan laporan AP I, saat arus mudik Lebaran 2024 bandara tersebut mencatat 1.155 penumpang hanya dalam beberapa hari, meski dengan penerbangan yang masih terbatas. Menurutnya, angka itu menjadi sinyal kuat bahwa potensi penumpang sangat besar jika akses transportasi diperbaiki.

Sebagai anggota Komisi D, Dewanti memastikan DPRD Jatim siap mengawal anggaran dan kebijakan pendukung penguatan bandara. Ia meminta Pemprov Jatim tidak hanya fokus pada pembangunan fisik bandara, tetapi juga infrastruktur jalan provinsi, jalur wisata, transportasi terintegrasi, serta manajemen lalu lintas yang ramah penumpang. “Ingat, bandaranya sudah bagus. Sekarang saatnya membangun akses yang mudah. Kalau tidak, dampak pembangunan hanya berhenti di papan nama,” tegasnya.

Pilihan Untukmu