SURABAYA - Bulog Jawa Timur memastikan stok beras di wilayahnya berada dalam kondisi sangat aman untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Dengan persediaan mencapai 870.000 ton, kebutuhan masyarakat hingga tahun depan, termasuk menjelang Lebaran, dipastikan dapat terpenuhi tanpa hambatan.

Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Timur, Sugeng Hardono, pada Sabtu (29/11/2025) menegaskan bahwa ketersediaan beras di Jatim berada pada level aman dan terjamin distribusinya. Menurutnya, stok saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.

Bulog juga telah menyiapkan langkah antisipatif menghadapi potensi peningkatan konsumsi akhir tahun dengan memperkuat cadangan, mempercepat distribusi, dan menjaga stabilitas harga. Sugeng menyebut stok yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan hingga 15 bulan ke depan.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga, Bulog terus mendorong percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hingga saat ini, penyaluran SPHP telah mencapai 86.500 ton melalui pasar tradisional, ritel modern, distributor resmi, dan berbagai kanal penjualan lainnya. Penyelesaian Bantuan Pangan (Banpang) pun terus dipercepat.

Bulog Jatim juga memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Satgas Pangan, dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar dan mencegah adanya spekulasi harga maupun penimbunan. Koordinasi ini ditujukan agar SPHP dapat diakses merata oleh semua lapisan masyarakat.

Menghadapi meningkatnya kebutuhan akhir tahun, Sugeng mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Ia memastikan Bulog memiliki stok dan sistem distribusi yang mampu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan beras, termasuk menghadapi potensi cuaca ekstrem. Bulog optimistis pasokan dan harga beras di Jatim tetap stabil hingga 2026.