Harga emas kembali catat rekor tertinggi pada awal November ini, merespons ketidakpastian pasar global usai pemilihan presiden Amerika Serikat pada (05/11/2024). Banyak investor yang beralih ke emas, logam mulia yang dipandang sebagai aset aman, untuk melindungi portofolio mereka dari gejolak ekonomi yang mungkin timbul setelah hasil pemilu AS diumumkan. Sentimen ini mendorong harga emas sports naik tajam, bahkan sempat mencapai rekor 2782 USD di awal sesi perdagangan, menjadikannya salah satu level tertinggi dalam sejarah perdagangan emas.
Penguatan harga emas global ini dipicu oleh banyak faktor, termasuk spekulasi seputar kebijakan moneter dan suku bunga di Amerika Serikat. Penguatan emas di-trigger dari penantian data ekonomi yang diprediksi akan memberikan arah kebijakan keuangan AS. Para investor mengantisipasi bahwa data tersebut dapat menjadi indikasi arah suku bunga yang akan diterapkan oleh The Fed. Berdasarkan berbagai proyeksi, para pembuat kebijakan The Fed hampir pasti akan menurunkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat poin minggu kedua di awal November. Keputusan ini diambil sebagai langkah meredam tekanan ekonomi yang berpotensi muncul, khususnya dalam iklim ketidakpastian pasca-pemilu.
Penurunan suku bunga acuan menjadi sinyal positif bagi harga emas, karena suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong investor menjauhi aset-aset berbunga rendah dan beralih ke aset-aset yang dinilai lebih stabil seperti emas. Langkah ini sejalan dengan ekspektasi bahwa pelemahan mata uang AS bisa terjadi, yang sering kali berdampak positif pada komoditas emas. Emas cenderung naik ketika nilai dolar melemah, karena logam mulia ini dipandang sebagai pelindung nilai.
Kenaikan harga emas global ini berdampak signifikan pada emas domestik, terutama emas Antam 24 karat di Logam Mulia. Harga emas Antam terus menguat, bahkan mencatat kenaikan sebesar 25 ribu rupiah per satu gram menjadi 1,57 juta IDR per gram. Dengan demikian, emas Antam kini kembali berada pada level tertinggi setelah beberapa bulan terakhir mengalami fluktuasi. Ini menjadi kabar baik bagi investor dalam negeri yang menempatkan dananya pada emas sebagai instrumen perlindungan terhadap inflasi dan risiko pasar.
Lebih dari itu, harga emas Antam melonjak 12 ribu rupiah dari harga yang dicetak pada (29/10/2024). Tren kenaikan ini mencerminkan optimisme di kalangan investor yang mengharapkan stabilitas dari emas di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Bahkan, harga saham Antam sendiri mengalami pertumbuhan yang mengesankan, memberikan keuntungan atau cuan bagi pemegang sahamnya. Berdasarkan data terkini, harga saham Antam telah cuan 24,5% dalam setahun terakhir, mencerminkan peningkatan minat terhadap komoditas ini.
Tak hanya secara tahunan, pergerakan saham Antam dalam jangka waktu yang lebih pendek juga menunjukkan performa yang signifikan. Saham Antam naik 2% dalam sebulan dan naik 25% dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan ini tak lepas dari tingginya permintaan emas dan kenaikan harga emas global. Hal ini membuktikan bahwa logam mulia tetap menjadi pilihan utama bagi investor, terutama di masa-masa yang penuh ketidakpastian seperti saat ini.
(Gin)