KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Ekbis

Program Makanan Bergizi Gratis, 60 Perusahaan Berlomba Investasi Susu dan Daging

Reggina PingkanRabu, 27 November 2024 03:24 WIB
Program Makanan Bergizi Gratis, 60 Perusahaan Berlomba Investasi Susu dan Daging

Sumber: Hasil Generate by Blackbox AI (Healthy food milk and meat)

ratecard

Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Rendahnya konsumsi daging dan susu, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah, kerap dikaitkan dengan mahalnya harga dan keterbatasan ketersediaan produk dalam negeri. Situasi ini diperparah oleh tingginya ketergantungan pada impor, yang membuat pasokan pangan bergizi rentan terhadap fluktuasi harga global. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggulirkan program makanan bergizi dan susu gratis, yang kini mendapat dukungan signifikan dari dunia usaha.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memastikan bahwa sekitar 50-60 perusahaan telah berkomitmen untuk mendatangkan sapi hidup, baik sapi perah maupun sapi potong. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi nasional guna memenuhi kebutuhan daging dan susu dalam program tersebut. Total sapi yang akan didatangkan mencapai 2 juta ekor, yang diharapkan mampu mendukung ketersediaan pangan bergizi secara berkelanjutan.

“Untuk mendatangkan sapi hidup yang untuk perah itu kalau nggak salah ada sekitar 50-60 perusahaan yang susu sapi, untuk daging juga sama segitu. Ada dari luar, ada dari dalam, ya biasa kalau Anda semua minum susu,” ujar Sudaryono Wakil Menteri Pertanian.

Program ini menegaskan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor barang jadi. Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah tidak melakukan impor langsung, melainkan memberikan kesempatan luas bagi pengusaha untuk mendatangkan sapi hidup.

“Yang impor bukan pemerintah, ya. Ini biar nggak misleading. Kita membuka ruang yang lebar kepada dunia usaha untuk mendatangkan sapi hidup ke Indonesia, berbisnis, berinvestasi di Indonesia untuk supaya memenuhi kebutuhan daging dan susu yang selama ini impor. Sehingga kita berharap dengan populasi yang besar, maka ketersediaan daging dan susunya itu bisa diproduksi dalam negeri sehingga kita tidak lagi impor,” tegasnya.

Melalui langkah strategis ini, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan daging dan susu yang cukup untuk masyarakat tanpa lagi bergantung pada impor. Dengan populasi sapi yang terus bertambah, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga berpeluang menjadi pemain penting di pasar ekspor pangan bergizi.

(Gin)

Pilihan Untukmu