KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Motivision

Kementerian Kebudayaan akan Buka 51 Bioskop Baru di 17 Kabupaten yang Khusus Menayangkan Film Indone

Yuwanda Salma RisuJumat, 29 November 2024 12:15 WIB
Kementerian Kebudayaan akan Buka 51 Bioskop Baru di 17 Kabupaten yang Khusus Menayangkan Film Indone

(Sumber: Instagram/@samsstudios.id)

ratecard

Dalam upaya memperluas akses masyarakat terhadap film Indonesia dan meningkatkan literasi film nasional, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengumumkan inisiatif strategis bekerja sama dengan rumah produksi Sam’s Studio. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan pemerataan layar bioskop di seluruh Indonesia dengan membuka 51 layar bioskop baru di 17 kabupaten di Pulau Jawa.


“Kami menggandeng rumah produksi Sam’s Studio untuk peningkatan dan pemerataan layar bioskop di seluruh Indonesia. Tahap awal, akan ada 51 layar bioskop baru di 17 kabupaten,” kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, kepada media di Jakarta pada Senin (25/11).


Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem perfilman yang merata di berbagai daerah, terutama di wilayah yang selama ini minim akses terhadap fasilitas bioskop.


“Indonesia dengan populasi sekitar 280 juta jiwa hanya memiliki sekitar 2.145 layar bioskop yang tersebar di 517 lokasi di 115 kabupaten/kota,” ujar Fadli Zon. Menurutnya, jumlah ini masih jauh dari kata memadai, mengingat Indonesia memiliki 349 kabupaten dan 91 kota. Banyak wilayah yang belum terjangkau akses ke bioskop.


“Kami berharap ini menjadi kabar gembira bagi insan perfilman. Minumnya jumlah layar bioskop selama ini memang menjadi tantangan besar. Dengan kerja sama ini, kami akan membuka bioskop di 17 kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan memutar film Indonesia yang akan mulai beroperasi pada 5 Desember mendatang,” ujarnya. 


Kabupaten-kabupaten yang akan mendapat tambahan layar bioskop tersebut antara lain Cibadak, Sukabumi, Cianjur, Subang, Garut, Indramayu, Pemalang, Gombong, Pekalongan, Ungaran, Salatiga, Kelaten, Solo, Nganjuk, Kediri, Pasuruan, dan Probolinggo.


Selain bekerjasama dengan Sam’s Studio, Kementerian Kebudayaan juga akan menggandeng sektor swasta lainnya, pemerintah daerah, dan komunitas lokal untuk memastikan pembangunan infrastruktur bioskop dilakukan secara berkelanjutan.


“Kami juga mendorong penggunaan teknologi digital untuk menghadirkan konsep bioskop alternatif, seperti layar tancap modern atau bioskop keliling, yang dapat diakses di wilayah-wilayah terpencil,” tutur Fadli Zon. 


Program itu diharapkan tidak hanya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni perfilman, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di sektor industri kreatif. 


Peningkatan jumlah layar bioskop, menurut Fadli Zon akan memberi panggung yang lebih luas bagi sineas lokal untuk menampilkan karya mereka. Hal itu akan mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan perfilman nasional. Selain memperluas akses layar bioskop, Kementerian Kebudayaan juga fokus pada penguatan ekosistem perfilman.


Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, mengungkapkan dukungannya terhadap program ini. "Tugas saya adalah mempercepat akselerasi tujuan Kementerian Kebudayaan, khususnya dalam memperbanyak layar bioskop di daerah. Ini sangat penting karena bioskop ini akan memainkan film Indonesia dan tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membantu menggerakkan ekonomi daerah, termasuk UMKM,” ujarnya.


Fadli Zon menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperkuat ekosistem perfilman Indonesia. "Ke depan, kami berharap setiap kabupaten memiliki layar bioskop, yang akan menciptakan persaingan sehat, menurunkan harga tiket, serta memberikan akses yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat,” tambahnya. 


Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan perfilman Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga menembus pasar internasional, menjadikan film sebagai salah satu produk ekspor kebanggaan Indonesia.

Pilihan Untukmu