KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Kesehatan

8 Bahaya Kebiasaan Merokok Bagi Kesehatan Paru-Paru

Leha SariJumat, 20 Desember 2024 11:50 WIB
8 Bahaya Kebiasaan Merokok Bagi Kesehatan Paru-Paru

Sumber: Pinterest

ratecard

Merokok telah lama dikenal sebagai salah satu kebiasaan yang sangat merugikan kesehatan. Meskipun dampak buruknya telah diakui secara luas, banyak orang masih mengabaikan peringatan tentang bahayanya. Salah satu organ yang paling terdampak oleh kebiasaan merokok adalah paru-paru. Berikut adalah 8 bahaya kebiasaan merokok bagi kesehatan paru-paru yang perlu kamu ketahui.


1. Resiko Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan salah satu dampak jangka panjang yang paling serius dari kebiasaan merokok. PPOK adalah kondisi di mana saluran pernapasan di paru-paru terhalang oleh peradangan kronis, yang membuat penderita sulit bernapas. Orang yang menderita PPOK biasanya mengalami gejala seperti sesak napas, batuk kronis, dan produksi dahak yang berlebihan.

Merokok menyebabkan iritasi kronis pada saluran napas, yang memicu peradangan berulang. Lama-kelamaan, jaringan paru-paru akan rusak, menyebabkan penyempitan saluran pernapasan dan mengurangi kapasitas paru-paru. Seiring waktu, penyakit ini dapat berkembang menjadi makin parah yang menyebabkan pasien memerlukan bantuan oksigen untuk bernapas. Sayangnya, kerusakan ini bersifat permanen dan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki bahkan jika seseorang itu berhenti merokok.

2. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker paling mematikan di dunia dan kebiasaan merokok merupakan penyebab utama dari penyakit ini. Menurut berbagai penelitian, sekitar 85-90% kasus kanker paru-paru di dunia disebabkan oleh merokok.

Asap rokok mengandung lebih dari 70 zat kimia karsinogenik, seperti benzena, formaldehida, dan arsenik, yang dapat merusak DNA dalam sel-sel paru-paru. Zat-zat karsinogenik dalam asap rokok dapat menyebabkan mutasi sel paru-paru, yang akhirnya memicu pertumbuhan sel kanker.

Kerusakan DNA akibat paparan bahan kimia ini dapat memicu pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang akhirnya membentuk tumor kanker. Kanker paru-paru sering kali baru terdeteksi ketika sudah berada pada stadium lanjut. Sehingga, tingkat kesembuhan penderita sangat rendah.

3. Bronkitis Kronis

Merokok juga menjadi penyebab utama bronkitis kronis, yakni suatu kondisi di mana saluran bronkus (saluran yang membawa udara ke paru-paru) mengalami peradangan terus-menerus. Hal ini menyebabkan pembentukan lendir berlebihan di paru-paru yang akhirnya memicu batuk yang berlangsung lama dan mengganggu pernapasan.

Bronkitis kronis sering kali merupakan bagian dari spektrum PPOK. Orang yang mengalami bronkitis kronis memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk menderita infeksi paru-paru karena lendir yang berlebihan memudahkan bakteri dan virus berkembang di dalam saluran pernapasan.

4. Kerusakan Jaringan Paru-paru

Selain risiko penyakit tertentu, kebiasaan merokok juga secara perlahan merusak jaringan paru-paru secara umum. Zat kimia berbahaya dalam asap rokok, seperti tar dan karbon monoksida, merusak sel-sel di dalam paru-paru. Tar yang terakumulasi dalam paru-paru akan mengurangi kemampuan paru-paru untuk membersihkan diri dari racun dan zat asing. 

Asap rokok juga mengandung radikal bebas seperti peroksinitrit, hidrogen peroksida, dan superoksida serta partikel-partikel kecil yang dapat menimbulkan peradangan dan stres oksidatif di dalam paru-paru. Proses ini menyebabkan jaringan paru-paru mengalami degenerasi, kehilangan elastisitasnya, dan mengurangi kapasitas paru-paru untuk mengambil oksigen dengan efektif.

Kerusakan pada alveoli, kantung udara kecil di paru-paru yang bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida juga umum terjadi pada perokok. Hal ini membuat seseorang lebih rentan mengalami gagal napas.

5. Meningkatkan Risiko Infeksi Paru-paru

Perokok juga lebih rentan terhadap berbagai infeksi paru, seperti pneumonia dan tuberkulosis. Asap rokok melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. 

Merokok juga merusak silia, yaitu bulu-bulu halus di saluran pernapasan yang bertugas untuk menghalau kotoran dan partikel asing keluar dari paru-paru. Akibatnya, bakteri dan virus lebih mudah masuk dan menyebabkan infeksi.

6. Penurunan Fungsi Paru-paru

Setiap kali seseorang merokok, kemampuan paru-paru untuk berfungsi secara normal makin menurun. Proses alami tubuh dalam memperbaiki kerusakan paru-paru tidak dapat mengikuti laju kerusakan yang disebabkan oleh merokok terus-menerus. Akibatnya fungsi paru-paru terus menurun bahkan pada perokok muda. Hal ini menjadikan perokok dapat mengalami kesulitan bernapas lebih awal dibandingkan dengan non-perokok.

7. Emfisema

Merokok merupakan salah satu penyebab utama emfisema, yakni penyakit yang merusak kantung udara (alveoli) di paru-paru. Alveoli berperan penting dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru. Ketika alveoli rusak, kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen dari udara berkurang secara drastis, yang mengakibatkan kesulitan bernapas dan menurunnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh. 

8. Efek Jangka Panjang bagi Generasi Muda

Efek merokok tidak hanya dirasakan oleh perokok itu sendiri, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok (perokok pasif). Perokok pasif juga memiliki risiko tinggi terkena penyakit paru-paru, termasuk kanker paru-paru dan PPOK. 

Anak-anak yang sering terpapar asap rokok dari orang tua atau lingkungannya memiliki resiko lebih tinggi mengalami asma, infeksi paru-paru (pneumonia dan bronkitis), dan gangguan paru-paru lainnya. Selain itu, mereka juga berisiko lebih besar untuk menjadi perokok di kemudian hari.

(leh)

Pilihan Untukmu