Panic attack atau biasa disebut dengan serangan panik merupakan kondisi di mana seseorang mengalami perasaan takut dan gelisah yang berlebihan dan terjadi tiba-tiba tanpa ada sebab. Rasa gangguan panik ini biasanya terjadi selama lima hingga sepuluh menit. 

Setelah mengalami serangan panik ini, biasanya orang tersebut akan merasakan kelelahan yang hebat. Munculnya serangan panik ini terkadang tidak jelas, dan terjadi secara tiba – tiba. Serangan panik ini biasanya ditandai dengan detak jantung yang berdegup kencang, napas pendek, pusing, gemetar. 

Serangan panik ini muncul pad asaat tubuh sedang mempersiapkan respons melawan atau menghindar meski pada saat yang bersamaan tidak ada situasi yang berbahaya. Seseorang yang terkena kondisi ini bahkan ada dalam kondisi yang tak terduga. 

Berikut beberapa gejala panic attack dapat bervariasi antara individu, namun beberapa tanda umum meliputi:

• Detak jantung yang sangat cepat.

• Meraskaan sesak napas.

• Keringat berlebihan.

  Baca Juga : Pemerintah Rencanakan Diskon 50% untuk Tiket Kereta Api Jelang Nataru

• Rasa pusing atau kepala ringan.

• Mual atau gangguan pencernaan.

• Sensasi kesemutan di tangan dan kaki.

• Takut yang berlebihan. 

  Baca Juga : Apa Itu Brain Rot? Istilah Kekinan Yang Disebabkan Karena Kecanduan Konten Receh Media Sosial

Gejala – gejala ini biasanya mencapai puncaknya ketika telah berlangsung sekitar 10 menit hingga sekitar 30 menit. 

Cara Mengelola Panic Attack:

Mengelola panic attack memerlukan kombinasi teknik jangka pendek untuk meredakan serangan dan strategi jangka panjang untuk mencegah serangan di masa depan. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Latihan Pernapasan

Saat serangan terjadi, fokus pada pernapasan perlahan dan dalam dapat membantu mengurangi gejala. Teknik ini melibatkan menghirup udara selama 4 detik, menahan napas selama 4 detik, dan menghembuskan napas selama 6 detik.

2. Terapi dan Konseling

Psikoterapi dapat membantu memahami dan mengatasi pemicu panic attack.

3. Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, dokter meresepkan obat antidepresan atau anti-kecemasan untuk membantu mengelola gejala.

4. Perubahan Gaya Hidup

Menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, cukup tidur, dan mengurangi konsumsi kafein atau alkohol, dapat membantu mencegah serangan.

Kapan Mencari Bantuan?

Jika kita mengalami serangan panik secara berulang atau merasa serangan ini mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Serangan panik yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi gangguan panik.