KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Kesehatan

8 Bahaya Kurang Tidur bagi Kesehatan Jangka Panjang

Leha SariSelasa, 07 Januari 2025 18:14 WIB
8 Bahaya Kurang Tidur bagi Kesehatan Jangka Panjang

Sumber: Pinterest

ratecard

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang mengabaikan kebutuhan tidur mereka. Kurang tidur sering kali dianggap sebagai hal yang wajar akibat tuntutan pekerjaan, gaya hidup, atau kebiasaan begadang. Padahal, kurang tidur dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama jika berlangsung dalam jangka panjang. Berikut ini adalah berbagai bahaya yang dapat timbul akibat kurang tidur secara kronis.

1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kurang tidur secara konsisten dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. Selama tidur, tubuh melakukan proses perbaikan penting, termasuk mengatur tekanan darah, kadar gula darah, dan fungsi pembuluh darah. Jika tidur terganggu atau tidak mencukupi, tekanan darah cenderung tetap tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, kurang tidur dapat memengaruhi kadar kolesterol, memperburuk kondisi kesehatan jantung secara keseluruhan.

2. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh bekerja keras saat tidur untuk memperbaiki sel dan melawan infeksi. Ketika seseorang kurang tidur, produksi protein pelawan infeksi, seperti sitokin, akan menurun. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit, baik ringan seperti flu, maupun penyakit yang lebih serius. Dalam jangka panjang, kekebalan yang lemah dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit kronis.

3. Memengaruhi Kesehatan Mental

Kurang tidur tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada kesehatan mental. Seseorang yang kurang tidur cenderung mengalami perubahan suasana hati, seperti mudah marah, stres, atau bahkan depresi. Kurang tidur kronis juga dapat memicu gangguan kecemasan dan mengganggu fungsi kognitif, seperti daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan mengambil keputusan. Dalam jangka panjang, gangguan tidur dapat meningkatkan risiko penyakit mental seperti depresi berat dan gangguan bipolar.

4. Meningkatkan Risiko Obesitas

Hubungan antara kurang tidur dan obesitas sangat erat. Saat tidur terganggu, kadar hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu leptin dan ghrelin, menjadi tidak seimbang. Ghrelin, hormon yang meningkatkan rasa lapar, cenderung meningkat, sementara leptin, hormon yang memberikan sinyal kenyang, menurun. Akibatnya, orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi makanan lebih banyak, terutama makanan tinggi kalori dan karbohidrat, sehingga meningkatkan risiko obesitas.

5. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh, terutama dalam mengatur kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Pola tidur yang buruk juga dikaitkan dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, yang turut memperburuk risiko diabetes.

6. Mempercepat Penuaan Dini

Kurang tidur kronis dapat memengaruhi penampilan fisik seseorang. Ketika tidur tidak cukup, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, hormon stres yang dapat memecah kolagen di kulit. Kolagen adalah protein penting yang menjaga kulit tetap elastis dan bebas kerutan. Akibatnya, orang yang kurang tidur cenderung memiliki kulit kusam, lingkaran hitam di bawah mata, dan tanda-tanda penuaan dini lainnya. Selain itu, tidur yang cukup diperlukan untuk regenerasi sel-sel kulit.

7. Mengganggu Kesehatan Otak

Kurang tidur dapat memengaruhi fungsi otak secara keseluruhan. Tidur adalah waktu ketika otak membersihkan racun yang menumpuk selama aktivitas sehari-hari. Jika tidur tidak mencukupi, proses ini terganggu, yang dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, termasuk kemampuan belajar dan mengingat. Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan demensia.

8. Meningkatkan Risiko Gangguan Hormonal

Tidur memengaruhi produksi berbagai hormon dalam tubuh, termasuk hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, dan hormon pengatur nafsu makan. Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon-hormon ini, yang berdampak pada pertumbuhan, reproduksi, dan metabolisme tubuh. Pada pria, kurang tidur kronis dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron, sedangkan pada wanita, dapat mengganggu siklus menstruasi dan kesuburan.

(leh)

Pilihan Untukmu