
SURABAYA — Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya mencatat lonjakan signifikan pasien dengan adiksi judi online (judol) sepanjang 2025. Hingga Mei saja, tercatat 51 pasien telah menjalani perawatan akibat kecanduan berat terhadap praktik judi digital ini.
"Tahun ini belum sampai setengah tahun, sudah 51 pasien yang ditangani," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, dalam keterangan pers pada Kamis (22/5).
Pasien yang dirawat mencakup rentang usia yang mengejutkan: dari remaja 14 tahun hingga lansia 70 tahun. Mereka juga berasal dari latar belakang beragam—termasuk lulusan sarjana dan bahkan konsultan keuangan.
Rawat Inap dan Jalan Sesuai Tingkat Keparahan
Menurut Emil, pasien dengan gejala adiksi yang parah menjalani rawat inap, sementara yang lebih ringan mengikuti program rawat jalan dengan dukungan dari psikiater dan keluarga.
"Yang gejalanya berat dirawat inap, tapi yang gejala ringan bisa rawat jalan dengan bantuan psikiater dan orang-orang terdekatnya," jelasnya.
RSJ Menur Tersertifikasi Tangani Kasus Adiksi
RSJ Menur telah diverifikasi Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit jiwa yang memiliki kompetensi menangani pasien adiksi, termasuk judi online, yang kini makin menjadi perhatian publik dan pemerintah.
"Satu sisi, kesadaran masyarakat untuk datang ke rumah sakit juga tinggi, ini pertanda positif," kata Emil, menyoroti pentingnya kesadaran terhadap kesehatan mental di era digital.
Lebih lanjut, Emil menegaskan bahwa seluruh pasien murni mengalami kecanduan judi online, bukan sekadar dampak psikologis akibat kalah taruhan.
"Para pasien tersebut murni adiksi judi online, bukan orang yang frustrasi akibat kalah judi. Ini lain pengertiannya," tegasnya.