
JENEWQ – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama kesehatan bilateral dengan Kuba, di sela-sela pertemuan World Health Assembly (WHA) ke-78 di Jenewa, Swiss, Kamis (21/5).
MoU ini ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Kesehatan Masyarakat Kuba José Angel Portal Miranda. Kesepakatan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang kesehatan, mendorong pembangunan berkelanjutan, serta membuka akses produk farmasi dan alat kesehatan Indonesia ke pasar Kuba dan Amerika Selatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama mencakup pelayanan kesehatan primer dan sekunder; kesehatan dan gizi ibu-anak; ketahanan kesehatan termasuk penanganan darurat, farmasi, dan medis seperti vaksin dan terapi; serta pengendalian penyakit menular dan tidak menular, termasuk tuberkulosis, kanker, jantung, stroke, HIV-AIDS, malaria, demam berdarah, dan diabetes.
Selain itu, kerja sama juga mencakup pengembangan tenaga kesehatan, manajemen layanan kesehatan, pelatihan langsung, kebijakan dan pembiayaan kesehatan, pengembangan teknologi digital dan bioteknologi, hingga bidang lain yang disepakati secara tertulis oleh kedua pihak.
Dalam pertemuan bilateral, kedua menteri juga menyepakati beberapa langkah tindak lanjut, di antaranya kolaborasi penelitian dan pengobatan kanker/tumor anak, pemberian beasiswa kedokteran bagi mahasiswa Indonesia di Kuba, serta kerja sama rumah sakit saudara antara RSAB Harapan Kita dan RS Juan Marquez di Kuba.
Diharapkan, kerja sama ini tidak hanya memperluas kolaborasi ilmiah dan teknis antara kedua negara, tetapi juga memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional Indonesia serta memperkaya kapasitas sumber daya manusia di sektor kesehatan.