
JAKARTA - Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) pagi. Tetangga kosnya, Birvan Ariza Siregar (39), mengaku tidak mengetahui profesi Arya selama ini dan menyebut korban sebagai sosok yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan penghuni kos lainnya.
Birvan menuturkan, interaksinya dengan Arya hanya sebatas sapaan singkat saat berpapasan di area kos. "Kalau ketemu, tiap pagi dia ngelap motor, ngelap mobil. Aku ngelap motor, cuma bilang, 'halo, bang.' Begitu saja," ujarnya. Menurut Birvan, aktivitas Arya sehari-hari hanya terlihat saat membersihkan kendaraan atau bersiap berangkat kerja.
Informasi dari penghuni kos menyebutkan bahwa Arya sempat menjual mobilnya beberapa bulan lalu. "Bulan lima (Mei) atau bulan enam (Juni) itu dijual mobilnya. Aku dapat info dari Pak Sis yang jaga kos," kata Birvan. Beredar kabar bahwa Arya berencana pindah ke luar negeri, meski hal ini belum dapat dipastikan kebenarannya.
Birvan juga mengaku pernah melihat Arya mengantar istrinya ke kos, namun secara umum aktivitas sosial korban di lingkungan tersebut sangat terbatas. "Emang buat orang kerja semua. Perantauan semua," ujarnya.
Arya ditemukan tewas di kamar kosnya dalam kondisi kepala tertutup lakban dan berselimut kain. Namun, polisi belum dapat memastikan penyebab kematiannya. Kamar tempat korban ditemukan terkunci dari dalam tanpa tanda-tanda kerusakan pada pintu atau jendela. Hasil visum sementara juga belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Penyelidikan masih terus dilakukan, dengan polisi menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menentukan penyebab kematian yang sebenarnya.