
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memastikan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) baru di Jalan Tunjungan tidak menggunakan anggaran APBD, melainkan dibiayai sepenuhnya oleh investor swasta. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pembaruan JPO yang sudah berdiri sejak 1987 ini memang diperlukan setelah kajian tim independen menunjukkan kondisi struktur yang sudah rapuh.
"Pembangunan JPO Tunjungan sepenuhnya dibiayai investor yang nantinya dapat memanfaatkan ruang reklame untuk pengembalian modal," jelas Eri di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/8/2025). Kebijakan ini diambil karena keterbatasan anggaran APBD Surabaya yang hanya menyisakan Rp1,7 triliun dari total Rp12 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Kepala BPKAD Surabaya Wiwiek Widayati sebelumnya telah menyatakan bahwa JPO lama akan dibongkar dan diganti dengan desain baru yang lebih estetik serta terbuka, sekaligus berfungsi sebagai spot foto. Proyek yang ditawarkan melalui skema CSR ini ditargetkan selesai pada Desember 2025 tanpa mengganggu aktivitas warga.
Pemkot Surabaya tetap memberikan masukan desain kepada investor untuk memastikan JPO baru memenuhi kebutuhan fungsional sekaligus memperindah wajah kota. JPO ini akan tetap menghubungkan Mal Pelayanan Publik Siola dengan Koridor Space di Jalan Tanjung Anom, dengan konstruksi yang lebih aman dan modern.