
BANDUNG – Ruang kelas di SMP Pasundan 1 dan 2 Kota Bandung ambruk pada Senin sekitar pukul 11.00 WIB. Beruntung, peristiwa terjadi saat kegiatan belajar mengajar belum berlangsung. Meski begitu, beberapa siswa di sekitar lokasi tertimpa reruntuhan bangunan dan mengalami luka-luka.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, langsung meninjau lokasi kejadian didampingi Kabid PPSMP Yanuar Teguh Epsa dan jajaran. Asep menyampaikan keprihatinannya sekaligus menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan gedung sekolah, baik negeri maupun swasta. “Ini jadi fokus kami untuk mengoptimalkan upaya evaluasi kelayakan bangunan agar kejadian membahayakan seperti ini tidak terulang,” ujarnya.
Berdasarkan laporan awal, ruang kelas yang ambruk sedang tidak digunakan karena siswa tengah mengikuti pelajaran di laboratorium komputer. Dari tujuh korban, lima di antaranya mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang, sementara dua siswa masih menjalani pemeriksaan medis di RS Bandung Kiwari. “Sekolah bertanggung jawab penuh atas biaya pengobatan korban,” tambah Asep.
Disdik Kota Bandung telah meminta pihak sekolah dan yayasan untuk mengosongkan seluruh bangunan yang terdampak hingga hasil analisa kelayakan keluar. Selain itu, pihak sekolah juga diminta mencari alternatif ruang belajar sementara agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan. “Kami juga mengingatkan kepala sekolah untuk rutin memeriksa kondisi bangunan, apalagi dengan curah hujan dan angin kencang akhir-akhir ini,” kata Asep.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Pasundan 1 dan 2, Sukmana, menjelaskan bahwa pembelajaran sementara akan dialihkan melalui sistem blended learning dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). “Kelas 7 kemungkinan akan kami rolling, sementara area yang terdampak pembangunan akan dikosongkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekolah telah berkoordinasi dengan Disdik dan mengikuti arahan terkait evaluasi bangunan. “Bangunan ini sedang kami usulkan untuk mendapatkan bantuan rehab cepat di tahun 2026. Untuk sementara, kami fokus memastikan keselamatan siswa dan kelancaran KBM,” tutup Sukmana. Kondisi para siswa korban pun kini dilaporkan membaik dan menjalani rawat jalan.




















