
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, guru-guru di Indonesia masih memiliki kekurangan dalam beberapa kompetensi, seperti pada bidang sains dan bahasa asing. Kondisi tersebut, kata Prabowo, harus diatasi salah satunya dengan mengadakan program lompatan melalui digitalisasi.
"Kita tahu guru perlu ditatar dan kita tahu ada beberapa mata pelajaran di mana guru-guru kita kurang kompetensinya. Tidak salah seperti Bahasa Inggris, bahasa asing, Matematik, Biologi, Kimia, Fisika," kata Prabowo di SMPN 4 Kota Bekasi, Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Adapun melalui program digitalisasi sekarang sekolah-sekolah telah diberikan papan interaktif digital atau Interactive Flat Panel (IFP) yang akan menyiarkan materi-materi pembelajaran untuk guru dan siswa. Bahkan pemerintah akan segera membuka studio khusus di Jakarta untuk guru-guru membuat materi pembelajaran yang akan disiarkan. "Kita akan segera buka studio di Jakarta. Guru-guru akan memberi pelajaran ke semua sekolah di Indonesia," ujarnya.
Prabowo menjelaskan, materi pembelajaran itu bisa digunakan oleh guru-guru di daerah manapun dan bisa diakses secara gratis. "Guru di daerah yang merasa perlu perkuatan, dia bisa buka dan semua modul ini nanti boleh diakses gratis oleh siapapun. Semua ini akan terbuka untuk seluruh bangsa Indonesia," jelas Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas yang merupakan langkah strategis percepatan transformasi digital pendidikan nasional. Program ini juga menghadirkan layanan pembelajaran yang lebih interaktif, menyenangkan, dan merata di seluruh Indonesia. Peluncuran program ini termasuk di dalamnya meresmikan pemberian IFP ke 288.865 sekolah dan saat ini sudah diterima oleh sekitar 173.000 sekolah.
"Alhamdulillah, panel ini kita harapkan untuk bisa membantu semua siswa di seluruh indonesia untuk belajar lebih baik, belajar lebih semangat, belajar lebih cepat, punya akses kepada semua ilmu, semua bahan yang diperlukan," jelas Prabowo.




















