KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Sosial

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Flores Timur

Leha SariJumat, 15 November 2024 15:36 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Flores Timur

Sumber: Instagram @bnpb_indonesia

ratecard

Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi. Sebagai salah satu gunung api aktif di Indonesia, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki telah membawa dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar, khususnya di Flores Timur. Dampak dari erupsi gunung ini tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Apa saja dampak sosial dan ekonomi bagi warga Flores Timur? Berikut ulasannya.

 

Dampak Sosial Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Erupsi gunung api sering kali memaksa masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar untuk meninggalkan rumah dan lahan mereka demi keselamatan. Berikut ini beberapa dampak sosial dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki bagi masyarakat di Flores Timur:

1.     Pengungsian dan Kehilangan Tempat Tinggal

Saat terjadi erupsi, masyarakat di sekitar lereng gunung harus segera dievakuasi ke tempat yang aman. Banyak dari mereka yang kehilangan akses ke rumah dan lahan yang mereka andalkan untuk bertahan hidup. Proses evakuasi ini biasanya dilakukan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga terkait untuk mengurangi risiko cedera atau kematian. Namun, pengungsian ini membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat, terutama karena fasilitas pengungsian yang sering kali terbatas dan memadai hanya untuk jangka waktu singkat.

2. Disrupsi Kehidupan Sehari-Hari

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat Flores Timur. Selain mengganggu aktivitas di rumah, abu vulkanik yang menyebar dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan warga, terutama anak-anak dan orang tua. Sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya sering kali ditutup untuk menjaga keamanan masyarakat. Disrupsi ini menyebabkan penurunan produktivitas di tingkat rumah tangga dan berdampak pada kesejahteraan sosial secara keseluruhan.

3. Masalah Kesehatan dan Psikologis 

Erupsi gunung api menghasilkan abu vulkanik yang mengandung partikel berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi sistem pernapasan. Abu yang menyebar di lingkungan sekitar dapat menyebabkan iritasi mata, tenggorokan, dan kulit, serta gangguan pernapasan seperti bronkitis dan asma. Selain masalah kesehatan fisik, dampak psikologis juga sangat dirasakan oleh masyarakat yang mengalami trauma akibat ancaman bahaya dan ketidakpastian terkait kondisi lingkungan mereka. Ketakutan dan kecemasan ini sering kali memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan mental masyarakat, terutama mereka yang pernah kehilangan rumah atau harta benda akibat erupsi.

4. Pengungsian dan Solidaritas Komunitas 

Dalam situasi darurat seperti erupsi gunung api, solidaritas masyarakat dan peran komunitas menjadi sangat penting. Pengungsian yang dilakukan saat erupsi mengharuskan masyarakat tinggal di tempat penampungan sementara yang umumnya membutuhkan dukungan logistik, seperti makanan, air bersih, dan peralatan medis. Di sisi lain, pengungsian juga memperkuat solidaritas sosial di antara komunitas baik yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung. Karena masyarakat saling membantu untuk bertahan dan menanggung beban bencana bersama.

 

Dampak Ekonomi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Selain dampak sosial, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki juga menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Flores Timur. Berikut beberapa dampak ekonomi yang dirasakan warga setempat:

1.     Kerusakan Lahan Pertanian dan Perkebunan 

Sebagian besar masyarakat Flores Timur bergantung pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Saat erupsi terjadi, abu vulkanik yang jatuh di lahan pertanian menyebabkan kerusakan tanaman dan merusak struktur tanah. Abu vulkanik dapat mengubah pH tanah dan mengganggu kesehatan tanaman, sehingga hasil panen menurun drastis atau bahkan gagal sama sekali. Dampak ini langsung memengaruhi pendapatan petani dan ketersediaan pangan bagi masyarakat lokal.

2.     Hilangnya Sumber Pendapatan

Selain sektor pertanian, masyarakat yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa juga terdampak. Gangguan transportasi akibat abu vulkanik menyebabkan distribusi barang dan komoditas ke wilayah lain menjadi terhambat. Keterbatasan akses ini berakibat pada berkurangnya pendapatan pedagang yang biasanya menjual hasil panen atau produk lokal. Bagi mereka yang bergantung pada penghasilan harian, situasi ini sangat sulit karena berarti hilangnya penghasilan selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

3.     Gangguan Terhadap Peternakan

Selain bertani, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengandalkan peternakan sebagai sumber penghasilan. Hewan ternak yang terpapar abu vulkanik bisa mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian. Dampak ini sangat memengaruhi ekonomi keluarga yang menggantungkan hidup pada hasil peternakan. Dalam beberapa kasus, masyarakat terpaksa menjual ternak dengan harga rendah untuk mendapatkan uang tunai guna memenuhi kebutuhan pokok saat penghasilan dari pertanian terganggu.

4.     Peningkatan Biaya Hidup

Selama masa pengungsian dan pemulihan pasca-erupsi, biaya hidup masyarakat meningkat karena kebutuhan mendesak seperti air bersih, makanan, dan peralatan kebersihan. Beberapa harga barang mengalami kenaikan, terutama untuk bahan makanan pokok dan kebutuhan dasar. Hal ini diperparah dengan keterbatasan pasokan dan akses jalan yang tertutup, yang menyebabkan harga barang menjadi semakin mahal. Bagi masyarakat yang ekonominya terdampak, kenaikan biaya hidup ini semakin memberatkan kehidupan sehari-hari.

5.     Biaya Pemulihan Infrastruktur

Erupsi gunung api sering kali merusak infrastruktur lokal, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah daerah harus mengalokasikan dana untuk pemulihan dan perbaikan infrastruktur yang rusak, yang menguras anggaran daerah. Pemulihan ini membutuhkan waktu yang tidak singkat dan biaya yang cukup besar, sehingga mengurangi alokasi dana untuk program pembangunan lainnya. Akibatnya, erupsi gunung api memberi beban ekonomi tambahan bagi pemerintah daerah Flores Timur.

6.     Dampak pada Sektor Pariwisata

Flores Timur memiliki potensi wisata alam yang kaya termasuk panorama gunung berapi. Namun, saat Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi sektor pariwisata mengalami penurunan karena risiko keamanan bagi wisatawan. Hotel-hotel dan pelaku usaha pariwisata lokal mengalami penurunan jumlah pengunjung yang berdampak pada pendapatan mereka. Wisatawan yang biasa mendatangi kawasan ini untuk menikmati pemandangan gunung berapi dan budaya lokal juga harus menunda atau membatalkan kunjungan yang merugikan sektor pariwisata Flores Timur.

(leh)


Pilihan Untukmu