
JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku belum menerima usulan skema pemotongan gaji buruh langsung oleh perusahaan untuk pembayaran cicilan rumah ke bank. Menurutnya, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah belum menyampaikan gagasan tersebut kepadanya.
"Belum. Kita belum tahu (diterapkan atau tidak), belum dilaporkan ke saya," kata Ara, sapaan Maruarar Sirait, saat ditemui di Kantor BP Tapera, Jakarta, Jumat (4/7). Ia menegaskan bahwa sebagai menteri, seharusnya usulan tersebut disampaikan terlebih dahulu kepadanya. "Saya tunggu, kalau ada usulannya saya tunggu aja. Kan Menterinya, tentu usulannya ke saya," ujarnya.
Meski begitu, Ara menyatakan tetap terbuka terhadap masukan yang bertujuan baik. "Kalau ada usul kan harus positif ya. Selama usul itu untuk perbaikan, tentu kita dengarkan. Tapi apakah usulan sudah disampaikan saya? Belum," tambahnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan skema attachment earning sebagai solusi pembiayaan rumah bagi pekerja tanpa membebani anggaran negara. Dalam skema ini, perusahaan akan memotong gaji buruh dan langsung membayarkan cicilan ke bank. Menurut Fahri, metode ini dapat mempercepat proses dan memberikan kepastian bagi semua pihak, termasuk pekerja, manajemen, bank, dan pengembang.
Anggota Satgas Perumahan Bonny Z Minang menjelaskan, skema ini memungkinkan manajemen perusahaan memotong gaji buruh dan menyalurkannya ke bank seperti BTN. Bank kemudian akan mengucurkan dana ke pengembang, sehingga buruh bisa mendapatkan rumah tanpa proses kredit yang rumit.
Bonny menilai risiko bagi bank dapat diminimalkan karena pembayaran dijamin melalui pemotongan gaji. "Jika pekerja menyatakan setuju dan manajemen menjamin pemotongan, bank langsung bisa menyalurkan. Ini mempercepat proses dan membuka jalan bagi ribuan pekerja untuk punya rumah tanpa membebani APBN," ujar Bonny.
Sementara itu, Ara menyatakan telah meminta Fahri untuk fokus mencari investor asing yang tertarik membangun perumahan di Indonesia. Meski belum ada keputusan resmi terkait usulan attachment earning, Ara menegaskan pentingnya koordinasi dalam setiap pengambilan kebijakan.