
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto akan segera mengumumkan hasil akhir perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah memasuki tahap penyelesaian. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan semua tahapan negosiasi telah selesai tanpa ada lagi hambatan substansi yang berarti.
"Semua sudah selesai, secara substansi tidak ada masalah lagi. Presiden tinggal mengumumkan," kata Budi dalam keterangan pers virtual dari Sekretariat Presiden pada Minggu (13/7). Ia menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian dagang ini ditargetkan dapat dilakukan pada kuartal III 2025 di Jakarta.
Perundingan IEU-CEPA yang telah berlangsung selama 10 tahun dengan lebih dari 19 putaran pembicaraan akhirnya mencapai titik terang. Budi mengakui proses mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan memang membutuhkan waktu panjang. "Mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tidak selalu mudah," ujarnya.
Uni Eropa menjadi pasar strategis bagi ekspor Indonesia, terutama setelah Amerika Serikat menerapkan tarif impor sebesar 32 persen. Nilai impor Uni Eropa ke berbagai negara mencapai 6,6 triliun dolar AS, jauh melampaui Amerika Serikat yang hanya 3,3 triliun dolar AS.
Kesepakatan IEU-CEPA ini diharapkan dapat membuka akses lebih besar bagi produk-produk Indonesia ke pasar Eropa sekaligus menarik lebih banyak investasi dari negara-negara anggota Uni Eropa. Pemerintah optimis kerjasama ekonomi ini akan memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.