
YOGYAKARTA — Sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, secara sukarela menutup lapak mereka pada Senin (1/9/2025) sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kericuhan yang mungkin terjadi saat demonstrasi di depan Gedung DPRD DIY. Langkah ini terutama diambil oleh pedagang di sisi barat pasar yang mayoritas menjual pakaian dan batik.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Beringharjo Sisi Barat, Ahmad Zaenal Bintoro, menjelaskan bahwa penutupan lapak dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan baik pedagang maupun pengunjung. “Tutupnya dari pagi sampai sehari full,” ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa seluruh pedagang di Pasar Beringharjo kemungkinan akan melakukan hal serupa sebagai bentuk kehati-hatian kolektif.
Meski demikian, Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utomo, menegaskan bahwa tidak ada surat edaran resmi yang mewajibkan penutupan lapak. “Kami lakukan penebalan pengamanan di masing-masing akses masuk Pasar Beringharjo,” jelas Gunawan. Ia mengimbau pedagang untuk proaktif mengamankan barang dagangan mereka sendiri.
Langkah antisipatif ini mencerminkan kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan adanya penyusup atau aksi anarkis selama unjuk rasa berlangsung. Dengan menutup lapak secara mandiri, para pedagang berharap dapat menghindari kerugian material maupun konflik yang tidak diinginkan.