
Jakarta - Kecintaan terhadap kopi tak hanya membuat seseorang ingin terus menikmati dan mencoba beragam varian produk kopi yang ada. Lebih dari itu, ketertarikan tersebut ternyata juga dapat memberikan inspirasi untuk membuka peluang usaha.
Hal ini seperti yang dialami oleh Veronica,
perempuan asal Slipi Kemanggisan, Jakarta Barat. Berawal dari kopi yang menjadi
minuman favorit, ia terinspirasi memberdayakan diri dan memulai usaha produk
minuman kopi dengan nama Kopi Toejoean.
Pandemi tahun 2021 menjadi momentum tak terduga
bagi Veronica. Saat aktivitas banyak dilakukan dari rumah, ia menemukan celah
untuk mengembangkan minatnya terhadap kopi menjadi peluang bisnis. "Waktu
pandemi saya sering nonton video di internet. Karena suka kopi, algoritmanya
menampilkan konten seputar kopi. Dari situ saya berpikir untuk mulai usaha
kopi. Saya belajar lewat kelas barista, baik gratis maupun berbayar, lalu
kumpulkan tabungan untuk beli mesin kopi. Saya juga ikut komunitas entrepreneur
Jakarta buat nambah ilmu,” ungkap Veronica.
Dengan modal keberanian dan ketekunan belajar,
lahirlah Kopi Toejoean. Brand ini menghadirkan beragam minuman kopi dan
non kopi kekinian yang memanfaatkan biji kopi Nusantara dari petani lokal
maupun distributor. Tak hanya bisa dipesan secara online, Kopi Toejoean
juga hadir secara offline lewat coffee shop di Rumah BUMN Jakarta
Barat.
Tiga tahun setelah berdiri, tepatnya pada 2024,
Veronica mendapat kesempatan bergabung menjadi bagian dari UMKM binaan BRI.
Dari sinilah, langkah bisnisnya terasa semakin matang.
”Sejak bergabung dan mendapatkan pendampingan
dari Rumah BUMN BRI, usaha saya semakin berkembang. Banyak ilmu yang saya
dapat. Mulai dari strategi pemasaran, manajemen, keuangan hingga cara
memanfaatkan teknologi digital. Pendampingan yang diberikan membuat saya lebih
percaya diri dalam mengelola usaha dan berani mengambil langkah untuk
memperluas pasar”, lanjutnya.
Salah satu dukungan pemberdayaan BRI yang ia
manfaatkan adalah LinkUMKM, platform digital terintegrasi besutan BRI
yang dirancang khusus untuk pemberdayaan UMKM. Melalui platform ini,
pelaku usaha seperti Veronica bisa mendapatkan akses informasi, konsultasi,
pelatihan, hingga fasilitas pasar digital.
”LinkUMKM sangat membantu saya mengembangkan
usaha. Fitur favorit saya UMKM Smart, karena ada sistem scoring level
1–4 yang menunjukkan kelemahan usaha dan memberi checklist untuk naik
kelas. Dulu saya di level 1, sekarang sudah level 3,” ujar Vero.
Selain UMKM Smart, Veronica juga memanfaatkan
fitur etalase untuk mempromosikan produknya secara lebih luas. Dari LinkUMKM
juga, Veronica mendapatkan banyak informasi terkait pelatihan dan pendampingan
usaha.
Tantangan dalam pemasaran digital sempat
menjadi kendala, namun dengan bimbingan dan fasilitas dari BRI, Veronica lebih
mudah dan mampu menghadapinya. Ia bahkan berhasil menghadirkan inovasi-inovasi
baru untuk memperkuat Kopi Toejoean di pasar. Ia pun percaya diri dengan produk
yang dihasilkan Kopi Toejoean karena kualitas yang selalu dijaga.
”Kopi Toejoean ini menggunakan biji kopi lokal
yang berkualitas, diracik langsung dengan peralatan, digiling sendiri dan kita
olah menjadi espresso untuk meracik minuman. Semua proses kita lakukan sendiri
sehingga produk kita bisa tetap fresh, dan pastinya ini adalah produk
lokal yang juga mendukung petani lokal,” ungkap Vero.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI,
Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI menghadirkan ekosistem pemberdayaan
yang menyeluruh, mulai dari pemetaan kapasitas usaha hingga pendampingan maupun
pelatihan berbasis kebutuhan melalui platform digital LinkUMKM. Dimana saat
ini platform LinkUMKM tercatat sudah memiliki lebih dari 13,4 juta user.
”LinkUMKM tidak hanya menjadi tempat bertemu
antara pelaku usaha dan pembeli, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi yang
mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. Kisah
sukses Kopi Toejoean ini merupakan sebuah kisah inpiratif yang dapat dijadikan
contoh oleh pengusaha UMKM lainnya dalam memanfaatkan platform LinkUMKM
untuk meningkatkan penjualan usaha maupun skala bisnis”, pungkasnya.