
JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Muhammad Syafi'i berjanji untuk memastikan tidak ada satupun santri di pondok pesantren yang tertinggal mendapatkan akses program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, di kantor BGN, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2025).
"Kementerian Agama akan bergerak cepat. Kita ingin memastikan tidak ada satu pun santri yang tertinggal dalam program makan bergizi gratis," kata Syafi'i dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
Syafi'i mengatakan, ponpes adalah bagian penting dari pendidikan nasional sehingga pemenuhan gizi para santrinya juga menjadi prioritas. Oleh sebab itu, Kemenag akan segera memetakan pesantren-pesantren yang belum terlayani program MBG. "Kami akan berkoordinasi dengan tim terkait dan menelusuri lebih lanjut tentang hal ini, kita akan memestikan distribusi program berjalan tepat sasaran," kata dia.
Sementara itu, Nanik menyebutkan bahwa data Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR pekan lalu menunjukkan masih rendahnya cakupan MBG di kalangan santri. Berdasarkan data tersebut, dari 11 juta santri di Indonesia, baru 2 persen di antaranya yang menerima MBG. Oleh karena itu, Nanik berjanji BGN akan menelusuri ponpes mana saja yang belum mendapatkan MBG.
"Kami mau telusuri nanti di mana saja pesantren-pesantren yang belum ada MBG-nya. Itu yang akan kami kerja samakan dengan Kementerian Agama supaya seluruh anak-anak pondok pesantren ini dipastikan mendapatkan makan bergizi gratis," kata Nanik.
Nanik menekankan pentingnya pembangunan dapur di pesantren-pesantren sebagai penunjang utama pelaksanaan program MBG. "Anak-anak pondok ini tidak boleh berbeda, mereka harus dapat MBG di mana pun mereka berada. Kalau mereka ada di wilayah 3T, mereka diperbolehkan untuk membangun sendiri dapurnya dan dapurnya akan dibiayai negara," ucap dia.




















