KanalLogoLogo
Kamis, 23 Januari 2025

Sosial

Ada Hari Ayah pada 12 November: Benarkah Indonesia Termasuk Negara Fatherless?

Risma Mufidatul Lailis Selasa, 12 November 2024 19:50 WIB
Ada Hari Ayah pada 12 November: Benarkah Indonesia Termasuk Negara Fatherless?

Sumber: Pinterest

ratecard

Di Indonesia tidak hanya ada peringatan Hari Ibu Nasional pada 22 Desember. Pada 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional, sebagai momen untuk menghormati dan menghargai peran ayah dalam keluarga.

Peringatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengekspresikan kasih sayang kepada sosok ayah, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya hubungan antara anak dan orang tua.

Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran ayah dalam pembentukan karakter dan pendidikan anak.

Hari Ayah Nasional pertama kali dideklarasikan pada 12 November 2006 di Balai Kota Solo, Jawa Tengah. Peringatan ini diprakarsai oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), sebuah organisasi lintas agama dan budaya.

Inisiatif ini muncul setelah PPIP menyelenggarakan acara "Sayembara Menulis Surat untuk Ibu" pada tahun 2014, di mana banyak peserta menanyakan tentang adanya peringatan serupa untuk ayah.

Setelah melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta dan tidak mendapatkan jawaban memuaskan mengenai keberadaan Hari Ayah, PPIP akhirnya menggelar deklarasi Hari Ayah Nasional.

Acara ini dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai kalangan dan juga dilakukan secara bersamaan di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam deklarasi tersebut, diluncurkan pula buku berjudul "Kenangan untuk Ayah," yang berisi surat-surat dari anak-anak Nusantara.

Berbeda dari Hari Ayah Nasional di Indonesia yang diperingati pada 12 November, Hari Ayah Sedunia atau Father's Day dirayakan pada minggu ketiga bulan Juni.

Asal usul Hari Ayah Sedunia bermula dari kisah Sonora Smart Dodd yang ingin menghormati ayahnya, William Jackson Smart, seorang veteran Perang Sipil yang membesarkan enam anak setelah istrinya meninggal dunia. Hari Ayah Sedunia pertama kali dirayakan pada 19 Juni 1910 di Amerika Serikat.

Indonesia dilaporkan memiliki salah satu tingkat fatherless tertinggi di dunia, dengan sekitar 20,9% anak-anak tidak memiliki figur ayah yang aktif dalam kehidupan mereka.

Fatherless merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak yang mengalami tumbuh kembang tanpa kehadiran sosok ayah, baik secara fisik maupun psikologis. Fatherless disebabkan oleh beragam faktor, seperti kematian ayah, perceraian orang tua, sampai tidak bertanggung jawabnya seorang ayah sebagai orang tua.

Secara fisik, fatherless berarti anak tidak memiliki seorang ayah yang tinggal bersamanya. Bisa jadi karena si anak tinggal bersama ibu, nenek, maupun pengasuh lainnya. 

Sedangkan secara psikologis, fatherless merujuk pada kedekatan seorang anak pada ayahnya yang tidak terlihat. Artinya, ayah mungkin masih terlibat dalam pengasuhannya, tetapi anak tidak memiliki rasa kedekatan sama sekali dengan sang ayah.

Fenomena ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Meningkatnya tingkat perceraian di Indonesia menyebabkan banyak anak kehilangan akses kepada salah satu orang tua.

Data menunjukkan bahwa kasus perceraian meningkat dari 447.743 pada tahun 2021 menjadi 516.334 pada tahun 2022. Selain itu, banyak ayah yang harus bekerja jauh dari rumah untuk mencari nafkah, meninggalkan keluarga mereka dalam jangka waktu yang lama.

Budaya patriarki yang kuat juga menjadi salah satu faktor lainnya. Hal ini disebabkan oleh  penempatan tanggung jawab pengasuhan sepenuhnya pada ibu, sehingga mengurangi peran aktif ayah dalam kehidupan anak.

Dengan adanya peringatan Hari Ayah ini, diharapkan menjadi upaya sebagai pendekatan diri baik dari seorang anak kepada ayahnya, maupun sebaliknya.

(fda)

Pilihan Untukmu