
Wafatnya Paus Fransiskus pada Selasa (21/4) tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, tetapi juga memicu lonjakan minat spiritual yang mengejutkan. Pencarian daring terhadap frasa “how to become Catholic” meningkat drastis di berbagai belahan dunia.
Paus Fransiskus meninggal dalam usia 88 tahun, setelah terakhir tampil di hadapan publik pada Misa Hari Raya Paskah. Ia kemudian dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pada Sabtu (26/4). Sosoknya dikenal luas sebagai pemimpin yang rendah hati dan berpihak pada kaum terpinggirkan.
Pencarian Online Meningkat 373 Persen
Menurut data dari Zenit News (13/5), pencarian “how to become Catholic” melonjak hingga 373 persen di Google. Kenaikan signifikan ini terjadi dalam minggu yang sama dengan wafatnya Paus, dimulai sejak Minggu Paskah (20/4) hingga Sabtu (26/4).
Magdalena Petrusic dari Vatican Tickets & Tours menyebut lonjakan ini bukanlah hal biasa. “Kami sering melihat lonjakan dalam pencarian destinasi wisata religi saat tokoh agama wafat. Tapi sekarang, orang-orang mencari pertobatan, bukan perjalanan,” katanya.
Ia menilai bahwa kematian Paus Fransiskus memicu refleksi spiritual mendalam, terutama karena kepemimpinan beliau yang mengedepankan kasih, kesederhanaan, dan keadilan sosial.
Generasi Muda dan Kebangkitan Sunyi
Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Laporan The Quiet Revival dari Bible Society mencatat adanya peningkatan minat terhadap Kekristenan di kalangan usia 18–34 tahun. Dari hanya 23 persen pada 2018, kini 41 persen generasi muda menyatakan ketertarikan terhadap praktik Katolik.
Dr. Alina Meredith, sosiolog agama dari Universitas Oxford, menyebut ini sebagai perubahan paradigma. “Generasi muda tidak meninggalkan iman. Mereka meninggalkan ritual kosong, dan beralih ke bentuk spiritualitas yang lebih bermakna,” jelasnya.
Bukan Hanya Digital, tapi Juga Nyata
Lonjakan minat tidak hanya terjadi di ranah daring. CatholicVote melaporkan bahwa sejumlah keuskupan di Amerika Serikat dan Prancis mengalami peningkatan tajam jumlah umat baru yang bergabung melalui Misa malam.
Dari Paris hingga Philadelphia, gereja mencatat jumlah tertinggi peserta inisiasi Katolik dalam satu dekade terakhir. Ini memperkuat indikasi bahwa warisan Paus Fransiskus masih hidup dalam semangat pertobatan dan harapan.
Wafatnya seorang tokoh memang sering menjadi momen reflektif. Namun, dalam kasus Paus Fransiskus, yang terjadi lebih dari itu—ia menjadi jembatan bagi ribuan jiwa untuk kembali mencari makna spiritual. Dan tampaknya, pencarian itu baru saja dimulai.