
Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) resmi mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp21,04 triliun kepada para pemegang saham, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (27/5).
Jumlah ini setara dengan 89% dari total laba bersih perusahaan tahun 2024 yang mencapai Rp23,6 triliun. Dengan keputusan ini, setiap pemegang saham TLKM berhak menerima dividen sebesar Rp212,46 per saham, meningkat dari Rp178,5 per saham pada tahun sebelumnya.
Pembagian dividen ini mencerminkan kinerja positif Telkom meskipun menghadapi berbagai tantangan sepanjang tahun 2024. Perusahaan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun, tumbuh tipis 0,5% dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) bertahan di angka Rp75 triliun dengan margin stabil di level 50%.
Pencapaian ini terlihat cukup solid mengingat Telkom tengah menjalankan program pensiun dini (Early Retirement Program/ERP) pada kuartal II 2024.
Manajemen Telkom menjelaskan bahwa dividen tunai akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham (recording date) per 22 Juni 2025.
"Pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen kami untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham," ujar pernyataan resmi Telkom usai RUPS.
Selain dividen, RUPS juga menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp3 triliun. Program buyback akan berlangsung selama 12 bulan, mulai 28 Mei 2025 hingga 27 Mei 2026. Langkah ini diambil untuk mendukung harga saham yang dinilai masih undervalued di pasar modal.
Perubahan jajaran direksi juga menjadi sorotan dalam RUPS kali ini. Dian Siswarini, mantan Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCL), resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkom menggantikan Ririek Adriansyah.
Sementara itu, Muhammad Awaluddin, eks Dirut PT Angkasa Pura II, dipercaya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. Di sisi komisaris, Angga Raka Prabowo, mantan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, ditetapkan sebagai Komisaris Utama baru menggantikan Bambang Brodjonegoro.
Dian Siswarini, yang dikenal memiliki pengalaman luas di industri telekomunikasi, diharapkan dapat membawa Telkom ke level yang lebih tinggi, terutama dalam menghadapi persaingan bisnis digital yang semakin ketat.
"Kami akan fokus pada efisiensi operasional dan inovasi layanan untuk mempertahankan pertumbuhan di tengah dinamika pasar yang berubah cepat," ujar Dian dalam pernyataan pertamanya setelah pengangkatan.
Sementara itu, rencana buyback saham dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan investor. "Dengan valuasi saham yang masih di bawah fundamental, program buyback ini diharapkan dapat memberikan sinyal positif kepada pasar," tambah manajemen Telkom.