Breaking News :
KanalLogoLogo
Kamis, 10 Juli 2025

Sosial

BMKG: Kemarau Basah Diprediksi Berlangsung hingga Oktober, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Ima KarimahSelasa, 08 Juli 2025 12:14 WIB
BMKG: Kemarau Basah Diprediksi Berlangsung hingga Oktober, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

ratecard

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun ini akan berlangsung basah hingga Oktober 2025, dengan curah hujan di atas normal di sebagian besar wilayah Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Curah hujan berlebih ini dipicu oleh melemahnya Monsun Australia, suhu muka laut hangat di selatan Indonesia, serta gangguan atmosfer seperti gelombang Kelvin, belokan angin, dan konvergensi udara,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring, Senin (7/7/2025).

Hingga akhir Juni, baru 30% Zona Musim (ZOM) yang mengalami musim kemarau, jauh di bawah normalnya sebesar 64%. BMKG mencatat bahwa musim kemarau tahun ini mengalami kemunduran di sekitar 29% ZOM, terutama di Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

BMKG juga menyoroti cuaca ekstrem yang terjadi sejak awal Juli di berbagai daerah seperti Bogor, Mataram, Sulawesi Selatan, Tangerang, dan Jakarta Timur, yang memicu banjir, genangan, longsor, hingga gangguan lalu lintas. Di Puncak, Jawa Barat, intensitas hujan tercatat mencapai 150 mm per hari.

BMKG memperkirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga 12 Juli 2025, khususnya di Jawa bagian barat dan tengah (termasuk Jabodetabek), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, NTB, Maluku, dan Papua.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dimulai oleh BMKG bersama Pemprov DKI Jakarta dan BNPB, untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem. “OMC berlangsung mulai hari ini hingga 11 Juli, dan akan disesuaikan dengan perkembangan cuaca,” kata Deputi Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto.

BMKG mengimbau masyarakat agar terus memantau peringatan dini dan tetap waspada terhadap risiko bencana hidrometeorologi yang bisa muncul sewaktu-waktu selama periode kemarau basah ini.

Pilihan Untukmu